PSI akan Pantau dan Awasi Penanganan Covid-19 di Sultra
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan memantau dan mengawasi penanganan Covid-19 serta pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di Bumi Anoa.
Ketua DPW PSI Sultra Kasra Jaru Munara menjelaskan, pemantauan dan pengawasan tersebut sesuai dengan perintah dan arahan dari Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha.
Lebih lanjut ia menyebutkan, ada tiga hal penting yang akan dipantau oleh PSI di masing-masing daerah, yaitu program vaksinasi yang harus ada percepatan hingga ke setiap desa.
“Kedua soal pembayaran tunjangan nakes mutlak mendapatkan prioritas, sementara poin yang ketiga adalah pendistribusian bantuan sosial (bansos),” jelasnya saat dihubungi, Sabtu (24/7/2021).
Dijelaskan, penyaluran bansos harus sesegera mungkin dan tepat sasaran, jangan dijadikan lahan korupsi.
Terkait tracing, pihaknya menduga prosesnya belum maksimal. Sebab, ada kemungkinan kemampuan rumah sakit dan puskesmas melakukan tracing masih terkendala oleh beban atau kuota, dan masih banyak warga yang enggan untuk memeriksakan diri, walaupun mereka sedang mengalami gejala atau bahkan ada yang jatuh sakit.
“Masih ada stigma negatif ‘di-Covid-kan’ dalam masyarakat. Artinya, kemungkinan ada banyak OTG tapi tidak terdeteksi.
Jadi, data bisa saja tidak mewakili keadaan sesungguhnya,” ungkapnya.
Maka dari itu, DPW PSI Sultra mengimbau agar setiap kepala daerah mengedepankan transparansi dalam penanggulangan pandemi ini, jangan tutupi fakta agar terlihat berprestasi.
“PSI akan memantau dan mengawasi program pemerintah daerah dalam menanggulangi pandemi hingga ke pelosok, sesuai dengan motto PSI hadir dan kerja untuk rakyat,” jelasnya.
Tak hanya itu, pemerintah daerah juga perlu memberikan perhatian lebih kepada para pekerja informal, pedagang keliling dan masyarakat menengah ke bawah yang terdampak pandemi, khususnya penerapan PPKM.
“Kalau kita melihat data perkembangan kasus Covid-19 (dirawat dan terkonfirmasi) per hari ini, Sulawesi Tenggara ada di posisi 30. Bukan berarti kita masih dalam keadaan aman terkendali. Mengingat posisi Sultra yang berdekatan dengan Sulsel,” tutupnya. (bds*)
Reporter : Erik Lerihardika
Editor : J. Saki