Politik

Ketua Demokrat Sultra Singgung Soal Mahalnya Biaya Politik

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhamad Endang SA, menyinggung soal mahalnya biaya politik. Hal itu dikatakannya, saat menjadi salah satu narasumber di Forum Diskusi Musyawarah Wilayah (Muswil) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan mengusung tema Mencari Gubernur Sultra 2024 di salah satu hotel di Kendari, Sabtu (3/9/2022) kemarin.

Endang dihadapan audiens atau peserta diksusi mengatakan, berkeinginan menjadi seorang bupati atau gubernur itu sebuah hal mudah. Namun untuk menjalani hingga mencapai keinginan tersebut seakan berat rasanya.

Kata dia, faktor utamanya yakni coast atau biaya politik di Indonesia yang terlampaui mahal. Yang mana setiap figur, minimal menyiapkan puluhan miliar bahkan ratusan miliar.

Biaya politik mulai akan dihitung untuk mendapatkan pintu atau kendaraan dari partai tertentu dan pastinya biayanya sangat besar. Pintu ini nantinya menjadi syarat penting mengikuti kontestasi politik.

“Kemudian ada biaya untuk tim sukses, biaya sosialisasi dan lain-lain,” keluhnya.

Sehingga lanjut dia, salah satu faktor yang menghambat atau memengaruhi konstelasi pembangunan daerah karena dipengaruhi oleh biaya politik pemilihan yang begitu mahal. Praktek iru tidak bisa terhindarkan, karena rantai atau tahapan pemilihan seperti Pemilihan Gubernur membutuhkan modal besar yang mengharuskan para calon menyiapkan biaya yang tidak sedikit.

Dengan begitu, akhirnya politik pemilihan berpotensi tidak sehat. Salah satunya muncul praket money politik dan lain-lain. Ada juga fenomena calon berkongsi dengan pengusaha dengan kesepakatan tertentu.

“Ini yang mesti jadi perhatian bagaimana mencari solusi jitu agar iklim politik kita bisa berintegritas dan berkualitas,” katanya.

Ia menambahkan, banyak orang yang berhasrat untuk maju sebagai calon, namun karena terkendala finansial.  Sehingga banyak dari mereka, yang mengurungkan niat dan memilih untuk berpartisipasi sebagai pemilih.

“Banyak orang pintar di Sultra yang memiliki gagasan cemerlang dalam membangun daerah. Namun terkendala biaya sehingga sangat mustahil untuk bertarung,” tukasnya. (bds)

 

Reporter: Sunarto
Editor: Wulan Subagiantoro

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button