Metro Kendari

Korem 143/HO Berikan Bantuan kepada Anak 6 Tahun Pengidap Infeksi Paru-paru

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sebagai bentuk kepedulian sesama, Korem 143/HO memberikan bantuan biaya pengobatan dan bahan makanan kepada Muh Rifa’i (6), seorang anak yatim yang divonis mengidap penyakit infeksi paru-paru sejak bayi.

Muh. Rifa’i beralamat di Desa Abeli Sawa, Kecamatan Anggalamore, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Plh Kpenrem 143/HO Letda Inf Rusmin Ismail menjelaskan, bantuan yang diserahkan ke Muh. Rifa’i merupakan hasil donasi dari prajurit, PNS dan Persit Kartika Candra Kirana di wilayah jajaran Korem 143/HO.

“Empati yang dirasakan, mendorong personel TNI AD dan anggota Persit untuk turut peduli dalam membantu kesulitan yang dialami oleh ananda Muh Rifa’i dan keluarganya,” ujar Rusmin melalui keterangan tertulisnya, Rabu (4/8/2021).

Sebagai mahluk sosial, pihaknya merasakan kesedihan dan kesulitan yang dialami Hartian (23), merawat Rifa’i dalam kondisi sakit sejak usia 1 tahun 5 bulan.

“Baru terkumpul Rp16,6 juta untuk bantu pengobatan dan tadi sudah diserahkan. Saat ini, pengumpulan donasi dari KBT TNI AD di Sultra pun masih berlangsung dan akan kita teruskan pada kesempatan berikutnya,” ujar Rusmin.

Ia juga mengatakan, bahwa bantuan ini tidak seberapa besar namun setidaknya sebagai bagian dari masyarakat Sultra, Prajurit TNI AD harus senantiasa turut terlibat dan peduli membantu kesulitan yang dialami saudara kita.

Pemberian bantuan tersebut berawal dari informasi yang dibagikan oleh wartawan di grup WhatsApp.

“Video yang beredar di grup WhatsApp dari kawan-kawan wartawan tidak saja membuat kita iba, tapi juga menyadarkan kita semua bahwa masih ada di antara kita yang membutuhkan uluran tangan,” tambah dia.

Di tempat terpisah, Hartian, ibunda Muh Rifai jelaskan bahwa putranya telah menderita penyakit itu sejak dilahirkan dan saat ini setiap bernapas dia selalu mendengkur.

“Saat lahir sudah begini memang. Pernah dibawa di Puskesmas Puuwatu, RS Bhayangkara, Korem dan Bahteramas tapi belum ada yang bisa menangani dirinya,” kata Hartian.

Kemudian, istri alm Muslan ini katakan bahwa dirinya ingin membawa sang anak untuk operasi.

“Sejak Covid-19, saya kesulitan untuk berobat. Beruntung beberapa waktu lalu diantar Pak Babinsa (Serda Indra Jaya), sehingga kami merasa terbantu sekali,” ujar Hartian.

Untuk memenuhi kebutuhan harian dan berobat, Hartian mengaku ditanggung oleh sang bapak yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan.

“Mau seberapa juga gajinya bapakku. Pas-pasan juga dia dapat uang dalam sehari. Tak ada pilihan lain, saya hanya bisa menghabiskan waktunya di dalam rumah sembari menjaga si buah hati dengan obat-obatan seadanya,” ujar Hartian.

Masih di tempat yang sama, sang kakek, Haidir (52) tampak tidak mampu menutupi rasa haru saat menerima bantuan pengobatan dari Korem 143/HO.

Haidir katakan, selaku buruh bangunan dirinya bisa mengumpulkan uang sekitar Rp1 juta per bulan dan itu pun tidak tetap.

“Untuk kebutuhan per Minggu Rifa’i saja sekitar Rp500 ribu. Saya pun dibantu saudara-saudara. Kemudian untuk mengantar Rifa’i, kami bersyukur ada Pak Babinsa yang mengantar,” ujar Haidir.

“Sekali lagi, terima kasih bapak-bapak Korem yang telah membantu kami,” tambah bapak 4 orang anak itu.

Untuk diketahui, selain menanggung Hartian dan cucunya, Haidir masih menanggung 3 orang yang saat ini masih sekolah di bangku kelas 3 SMA, 2 SMP dan 6 SD. (bds*)

Reporter: Erik Lerihardika
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button