Demokrat Sultra Bakal Adakan Lomba Mural
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tenggara akan mengadakan lomba mural tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)
Ketua DPD Partai Demokrat Sultra, Muhamad Endang SA menjelaskan, lomba pembuatan mural atau gambar dinding yang saat ini sedang viral di mana-mana, dilaksanakan dalam rangkaian peringatan HUT Partai Demokrat ke-20.
“Serta sebagai respon atas teguran Presiden Jokowi kepada Kapolri atas penghapusan mural di berbagai wilayah di Indonesia,” katanya dalam rilis yang diterima Detiksultra.com, Jumat (17/9/2021).
Untuk kebutuhan pelaksanaan lomba, DPD Partai Demokrat Sultra sudah membentuk panitia pelaksana yang diketuai oleh Abdul Salam Sahadia.
“Saya menunjuk Abdul Salam Sahadia, karena dia muda, pencinta seni dan keindahan, serta dulu sebelum menjadi anggota legislatif adalah aktivis pegiat demokrasi,” ungkap dia.
Lomba mural tersebut akan dilaksanakan dengan sejumlah persyaratan yang ketat. Salah satunya tidak boleh berisikan fitnah, hoaks, ujaran kebencian.
Kemudian mempunyai nilai seni dan estetika dan tentu saja dapat berisi kritik sosial yang bisa dipertanggungjawabkan pesan moralnya.
Dalam rilis ini juga, Endang memuji dan mengapresiasi perintah Presiden Jokowi kepada Kapolri untuk tidak terlalu reaktif terhadap mural maupun berbagai bentuk kritik kepada pemerintah.
“Saya kira itu menunjukkan komitmen dan keberpihakkan Presiden Jokowi kepada demokrasi dan keterbukaan, yang merupakan amanat reformasi 1998,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Sultra ini.
Meski demikian, Endang mengatakan saat ini masyarakat tengah dihantui rasa takut akan penyampaian pendapat ataupun kritikan. Hal itu karena takut bermasalah dengan hukum.
Fakta-fakta tentang banyaknya warga yang berurusan dengan hukum karena menyampaikan pendapat dan kritiknya mengonfirmasi hal itu. Kemudian ditambah juga dengan fakta menurunnya Indeks Demokrasi Indonesia.
Berdasarkan data yang dimiliki DPD Partai Demokrat Sultra, merujuk dari Economist Intelligenci Unit (EIU) Indeks Demokrasi Indonesia tahun 2020 di bawah Presiden Jokowi terendah dalam 14 tahun.
Di tahun 2020 Indonesia meraih skor 6, 3 turun dari skor sebelumnya 6,48. Indeks Demokrasi Indonesia berada dibawah Malaysia, Timor Leste, dan Filipina.
“Padahal sebelumnya mereka belajar demokrasinya dari kita,” sesal Endang.
Endang pun berharap dengan lomba mural tersebut keindahan kota bisa tercipta, menjadi saluran kreativitas warga Sultra dan yang paling penting indeks demokrasi Indonesia bisa semakin membaik, kemudian pemerintah semakin terbuka dengan kritik dan bekerja lebih baik.
“Yang paling penting akan tercipta transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaran pemerintahan dan pengelolaan negara, khusus di Provinsi Sulawesi Tenggara,” ucapnya. (bds*)
Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki