KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), UHO menggelar Dialog publik yang bertema “Peran Pemuda dalam Menjaga Eksistensi serta Esensi Budaya dan Sastra di Era 4.0”, disalah satu kafe di Kendari, Jumat (1/11/2019).
Dialog Publik ini merupakan kegiatan pertama kepengurusan HMPS Sastra Inggris masa bakti 2019-2020 setelah secara resmi serah terima jabatan beberapa waktu lalu.
Dekan FIB UHO Dr Akhmad Marhadi, S.Sos., M.Si sebagai narasumber menuturkan bahwa, pemuda wajib mengambil peran dalam menjaga eksistensi serta esensi budaya dan sastra di era digital saat ini.
[artikel number=3 tag=”pendidikan,uho”]
“Terjaganya identitas bangsa ada ditangan anak-anak muda hari ini. Pemuda harus lihai dalam mengikuti kemajuan teknologi namun tidak melupakan subtansi kebudayaan daerah,” ungkapnya.
Ketua jurusan Bahasa dan Sastra Dr. Lilik Rita Lindayani, S.Pd., M.Hum juga menyampaikan bahwa banyak peluang industri kreatif di bidang kebudayaan serta kesusatraan memiliki nilai ekonomi tinggi yang seharusnya dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa Sastra Inggris dan kepada mahasiswa umumnya.
“Di Fakultas Ilmu Budaya bisa dibentuk sebuah wadah yang disebut ” Bengkel Literasi” yang bisa menjadi tempat bagi mahasiswa untuk berkreasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga Ketua Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris 2019-2020 Muhammad Lutfi menuturkan, akan rutin menggelar kegiatan serupa.
“Ruang-ruang dialektika intelektual seperti ini, InsyaAllah secara sustainable akan kita laksanakan kedepan,” katanya.
Ia juga mengatakan, bahwa dalam waktu dekat ini juga akan melaksanakan kegiatan English Camp yang merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa Satra Inggris.
“InsyaAllah tahun depan HMPS Sastra Inggris akan melaksanakan ELITE (English Literature) EXPO tingkat universitas se-Indonesia yang berpusat di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo,” pungkasnya.
Sumarlin