Opini

WAKATOBI DESTINASI WISATA YANG TERLUPAKAN

Dengarkan

Wakatobi adalah kabupaten yang terletak di kaki tenggara pulau Sulawesi, yang merupakan singkatan dari empat pulau utamanya yaitu Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Apresiasi apa yang ditunjukkan Pemerintah wakatobi dengan adanya kerja sama Bank Dunia dalam rangka melaksanakan program pembangunan pariwisata secara terintegrasi dan berkelanjutan di 6 (enam) destinasi wisata prioritas, dimana satu diantara keenam prioritas itu ada, di Wakatobi, pelaksanaannya dalam Integrated Infrastructure Development for National Tourism Strategic Areas (Indonesia Tourism Development Project/ITDP) atau yang selanjutnya disebut Pengembangan Infrastruktur Terpadu untuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan, yang selanjutnya disingkat P3TB). Belum terlihat dan tergambar dalam rencana anggarannya?.

Destinasi wisata wakatobi memiliki keindahan alam dan keanekaragaman bawah laut yang luar biasa, Wakatobi masih dianggap sebagai destinasi wisata yang terlupakan atau kurang terkenal dibandingkan dengan destinasi lain di Indonesia seperti Bali, Labuan Bajo atau Yogyakarta. Namun, sebenarnya Wakatobi memiliki potensi yang sangat besar sebagai tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Salah satu daya tarik utama Wakatobi adalah keindahan bawah lautnya. Wakatobi dikenal sebagai salah satu tempat menyelam/ diving terbaik di dunia dengan terumbu karang yang beraneka ragam dan keaneka ragaman hayati laut yang luar biasa. Terumbu karang di Wakatobi termasuk dalam segitiga terumbu karang dunia, yang membuatnya menjadi surga bagi para penyelam dan pecinta alam bawah laut. Di sini, wisatawan dapat menikmati kegiatan snorkeling, menyelam, atau sekedar menikmati pemandangan indah dari atas permukaan laut.

Selain keindahan bawah lautnya, Wakatobi juga memiliki budaya dan kehidupan masyarakat yang unik. Adanya komunitas pemukiman masyarakat suku Bajo atau Orang Laut, yang memiliki kehidupan tradisional yang sangat khas dan masih memegang teguh adat dan budaya mereka. Wisatawan dapat mengunjungi desa-desa Bajo yang terletak di pulau-pulau Wakatobi dan berinteraksi dengan penduduk setempat, belajar tentang kehidupan mereka, dan mengenal lebih dalam tentang budaya mereka yang unik.

Selain itu, Wakatobi dapat menawarkan pengalaman wisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Beberapa upaya telah dilakukan untuk konservasi keanekaragaman hayati laut dan lingkungan di Wakatobi, seperti pendekatan konservasi berbasis masyarakat, larangan penggunaan bahan kimia berbahaya di laut, serta kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Wisatawan dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan konservasi atau menjalani tur edukasi untuk memahami pentingnya keberlanjutan dalam pariwisata dan pelestarian alam di Wakatobi (Kreativitas pemerintah daerah, belum  terintegrasi dengan program nasional).

Namun, meski memiliki potensi yang besar, Wakatobi masih dianggap sebagai destinasi wisata saat ini kurang terkenal. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini antara lain Kurangnya perhatian pemerintah daerah saat ini menfasilitasi aksesibilitas yang tidak optimal, Lemahnya visi pariwisata pemerintah daerah dalam mengatasi infrastruktur dan fasilitas wisata yang masih terbatas, serta kurangnya Pendanaan yang dianggarkan untuk promosi dan pemasaran terutama dalam bentuk Marketing Digital dan komunikasi secara memadai. Namun hal ini juga memberikan keuntungan bagi para wisatawan yang mengunjungi Wakatobi, yaitu pengalaman yang lebih autentik dan eksklusif, serta kesempatan untuk menikmati keindahan alam dan budaya yang masih alami dan belum terlalu terpengaruh oleh pariwisata massal.

Oleh karena itu, upaya untuk mempromosikan Wakatobi sebagai destinasi wisata yang menarik dan unik masih harus terus dilakukan. Dalam hal ini, pemerintah dan industri pariwisata harus bekerja sama untuk meningkatkan aksesibilitas dan infrastruktur di Wakatobi, seperti memperbaiki bandara dan pelabuhan, meningkatkan kualitas kenyamanan dan fasilitas wisata, serta mengembangkan program pemasaran yang efektif dan berkelanjutan.

Selain itu, para wisatawan juga dapat berperan aktif dalam mempromosikan Wakatobi dengan cara mengunggah pengalaman mereka di media sosial dan platform perjalanan, serta merekomendasikan Wakatobi kepada teman dan keluarga mereka. Dengan cara ini, para wisatawan dapat membantu meningkatkan kesadaran dan minat orang untuk mengunjungi Wakatobi dan mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di daerah tersebut.

Dalam rangka memperkenalkan Wakatobi sebagai destinasi wisata yang menarik, sejumlah event dan festival juga telah diselenggarakan di Wakatobi, seperti Wakatobi Wave dan Wakatobi Marine Festival. Event tersebut dapat menjadi media promosi yang efektif dan memperkenalkan Wakatobi kepada calon wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Sebagai catatan buat pemerintah adalah Salah satu langkah yang dapat diambil untuk memperkenalkan Wakatobi sebagai destinasi wisata yang menarik adalah dengan meningkatkan aksesibilitas ke daerah ini. Saat ini, akses ke Wakatobi masih terbatas dengan penerbangan langsung dari makassar atau Bali, serta transportasi lokal yang mungkin belum optimal. Dalam hal ini, perlu dilakukan peningkatan infrastruktur transportasi, seperti penambahan penerbangan langsung dari kota-kota besar di Indonesia, serta peningkatan layanan transportasi lokal

Dalam konteks pariwisata Indonesia yang semakin berkembang, potensi Wakatobi sebagai destinasi wisata yang menarik dan unik tidak boleh dilupakan. Wakatobi memiliki keindahan alam yang luar biasa, budaya dan kehidupan masyarakat yang khas, serta pengalaman wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan meningkatkan aksesibilitas dan infrastruktur, memperkenalkan program pemasaran yang efektif, dan melibatkan masyarakat lokal dan wisatawan dalam mempromosikan Wakatobi, diharapkan Wakatobi dapat menjadi salah satu tujuan wisata terbaik di Indonesia dan dunia.(DRLAK)

Oleh :DRLAKAI

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button