Metro Kendari

Dosen Perikanan UHO Sebut Kematian Ikan Kurang Oksigen Akibat Limbah

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Wa Iba menyikapi kematian ribuan ikan tembang (Sardinella) di bibir Pantai Nambo, 25 Januari lalu.

Menurut Wa Iba, kematian ikan bukan hanya terjadi di Kota Kendari saja, melainkan hampir seluruh belahan dunia baik negara tropis maupun subtropis.

Untuk kasus di Kota Kendari yang sempat viral di sosial media, Wa Iba mengatakan paling umum penyebabnya karena kekurangan oksigen.

Oksigen yang kurang, bisa jadi karena perairan atau laut mengalami ledakan jumlah fitoplankton atau micro alga.

“Ini karena pasokan nutrien yang terlalu banyak utamanya nitrat dan fosfat yang berasal dari limbah yang muaranya menuju laut,” beber dia.

Dia melanjutkan, faktor lainnya karena suhu permukaan air laut meningkat dan terjadi perbedaan suhu.

Dimana pada dasarnya permukaan air laut suhunya panas sekali dan lapisan bawah karena kurang oksigen, sehingga menjadi dingin menyebabkan, tidak adanya pertukaran oksigen yang cukup.

“Jadinya karena tindak mendapat oksigen yang cukup menyebabkan ikan banyak yang mati massal,” beber Wa Iba.

Keruhnya air laut turut mempengaruhi pernapasan ikan. Sebab karena air yang keruh bercampur lumpur atau pasir membuat insang ikan menjadi tersumbat dan tidak bisa bernapas.

Hal lainnya, ia juga menyebutkan mengapa hanya ikan kecil yang mati ia menduga ini disebabkan ekosistem Teluk Kendari yang sudah tidak bagus lagi.

Pasalnya, dahulu ada terumbu Karang dan lamun namun, saat ini hal itu hampir tidak ada di tambah lagi dengan kondisi teluk yang mulai mendangkal menyebabkan ikan besar tidak tinggal di situ.

Oleh karena itu, dia meminta kepada dinas terkait supaya segera mengambil tindakan agar fenomena yang sama tidak terulang lagi.

Ia menyarankan agar pemerintah melakukan uji sampel kualitas air sehingga ditemukan kandungan apa yang dimiliki misal polutan berbahaya dan logam berat.

“Tinggal dari pemerintah kita, karena alam sudah memberi tanda bahwa ada sesuatu yang salah,” tandasnya.

 

Reporter: Sunarto
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button