Opini

Gen’Y & Z’ Sebagai Penentu Pengambilan Keputusan Di Era Digital Neuropsykologi

Dengarkan

Sedikit menjelaskan perkembangan ilmipengetahuan yang lagi banyak di gandungi apalagi diera digital sekarang ini; yaitu,  “Neuropsikologi” dapat memberikan wawasan penting tentang faktor-faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan sosial. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan intervensi yang membantu orang membuat keputusan sosial yang lebih baik. Dengan memahami bagaimana neuropsikologi memengaruhi pengambilan keputusan, kita dapat mengembangkan strategi untuk membantu orang-orang membuat keputusan yang lebih efektif dalam berbagai situasi.

Bertolak dari hal diatas, fenomena Generasi “Y dan Z”, adalah mereka yang lahir sebagai anak Milenial dan mereka yang lahir ketika Reformasi berlangsung antara tahun 1997 hingga 2012, secara statistic mereka tumbuh sebagai Gen’Z sebesar 32,93% di sultra dan merupakan angka tertinggi dalam struktur demografi  kita, setelahnya adalah Generasi (Y)  Milenial 25, 96 % sedangkan Generasi X sebesar 18,98%  dan generasi saya (Gen Baby Boom) hanya terpaut 8, 52%. Sisanya Post Gen Z sebesar 12,14%.(BPS 2020).

Dari komposisi ini  dapat di pastikan mereka memiliki power full dalam pemilu 2024, memiliki pengaruh yang signifikan untuk pengambilan keputusan diera digital. Lantas Bagaimana mempengaruhi meerka terutama pada konteks neuropsikologi mereka?.  Sedangkan Posisi orang tua hari ini tinggal melakukan afirmasi kepada mereka sehingga perubahan yang signifikan dalam perkembangan bidang neuropsikologi Gen Y & Z, terkait cara  mempengaruhi. Berikut informasi yang mungkin bisa dipakai sebagai strategi mempengaruhi agarmereka mau memilih sesuai dengan platform yaitu;  cara berfikir, cara berkomunikasi, dan perilaku sosial yang tumbuh dan berkembang secara baik Keara positif.  Berikut adalah uraian informasi yang baik di praktekkan dalam ketiga aspek tersebut:

Cara Berfikir:

  1. Pemrosesan Informasi di era digital, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah melalui internet. Ini telah memengaruhi cara kita memproses informasi. Seseorang sekarang dapat dengan cepat mencari jawaban atau informasi yang diperlukan hanya dengan mengakses perangkat digital. Pemrosesan informasi menjadi lebih efisien dan cepat karena teknologi.
  2. Pencapaian Kognitif dalam Penggunaan teknologi digital seperti komputer, smartphone, dan tablet telah mengubah cara kita berinteraksi dengan informasi dan menyelesaikan tugas. Misalnya, kemampuan multitasking telah menjadi lebih penting dengan adanya media sosial dan berbagai aplikasi yang harus diakses bersamaan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan yang berlebihan terhadap teknologi digital dapat memengaruhi kemampuan pemecahan masalah dan pemusatan perhatian.
  3. Generasi Z telah tumbuh dengan teknologi digital dan akses mudah terhadap informasi melalui internet. Hal ini telah membentuk cara mereka memproses informasi. Generasi Z cenderung memiliki kemampuan multitasking yang lebih baik dalam mengelola informasi dari berbagai sumber secara bersamaan. Mereka terbiasa dengan mencari dan mengakses informasi dengan cepat menggunakan perangkat digital, seperti smartphone atau tablet. Namun, ketergantungan pada teknologi juga dapat berdampak negatif terhadap pemrosesan informasi yang lebih dalam dan pemusatan perhatian yang berkelanjutan.

Cara Berkomunikasi:

  1. Komunikasi Era digital telah mengubah cara kita berkomunikasi. Penggunaan media sosial, pesan instan, email, dan panggilan video telah menggantikan komunikasi langsung tatap muka dalam beberapa situasi. Komunikasi digital ini dapat memberikan kecepatan dan kemudahan dalam berinteraksi dengan orang lain di jarak jauh, tetapi juga bisa mengurangi aspek-aspek penting seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang mempengaruhi pemahaman dan persepsi.
  2. Komunikasi Nonverbal di dalam komunikasi digital, komponen nonverbal seperti ekspresi wajah, intonasi suara, dan bahasa tubuh sering kali hilang atau terbatas. Ini dapat memengaruhi kemampuan kita untuk membaca dan menginterpretasikan pesan dengan benar. Misalnya, dalam percakapan teks atau email, nuansa emosional mungkin hilang, sehingga dapat menyebabkan salah pengertian atau kesalahpahaman.
  3. Generasi Z kini memiliki keahlian komunikasi digital yang kuat. Mereka terampil dalam menggunakan media sosial, pesan instan, dan platform digital lainnya untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka dapat dengan mudah membentuk dan memelihara hubungan sosial secara online. Namun, penggunaan yang berlebihan dari komunikasi digital dapat mengurangi kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara langsung dan menggunakan keterampilan komunikasi nonverbal. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan membaca emosi, memahami bahasa tubuh, dan membangun hubungan interpersonal yang kuat.

Perilaku Sosial:

  1. Hubungan Antarpersonalsaat diera digital telah memberikan kemungkinan untuk terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia melalui media sosial dan platform komunikasi online. Namun, beberapa penelitian telah menemukan bahwa penggunaan yang berlebihan dari teknologi digital dapat memengaruhi kualitas hubungan interpersonal secara langsung. Beberapa orang mungkin lebih memilih berinteraksi melalui layar daripada secara langsung, yang dapat mempengaruhi kemampuan kita dalam membangun hubungan sosial yang kuat.
  2. Ketergantungan Teknologipada masa era digital, telah memberikan kecenderungan ketergantungan terhadap teknologi. Penggunaan yang berlebihan atau kecanduan terhadap perangkat digital dapat mengarah pada peningkatan stres, gangguan tidur, dan masalah kesehatan mental lainnya. Selain itu, paparan terus-menerus terhadap media sosial dan informasi yang tidak terbatas dapat memengaruhi self-esteem dan menyebabkan perasaan cemburu, depresi, atau kecemasan.
  3. Generasi Z berisiko mengalami ketergantungan terhadap teknologi digital. Penggunaan berlebihan dan kecanduan terhadap perangkat digital dapat berdampak pada kesehatan mental mereka. Generasi Z sering terpapar pada tekanan sosial dan perbandingan yang tak henti-hentinya melalui media sosial, yang dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri. Selain itu, paparan yang berlebihan terhadap perangkat digital juga dapat mengganggu tidur dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk beraktivitas fisik, yang penting bagi kesejahteraan mental dan fisik.

Perubahan-perubahan ini menunjukkan adanya pergeseran yang signifikan dalam cara kita berfikir, berkomunikasi, dan bersosialisasi di era digital. Meskipun teknologi telah membawa banyak manfaat, penting bagi kita untuk mengelola penggunaan teknologi secara bijaksana agar tetap seimbang dengan kesejahteraan mental dan sosial kita.

Penting bagi neuropsikologi untuk memahami pengaruh Generasi Y dan Z dalam era digital. Hal ini membantu dalam merancang strategi pendidikan, intervensi, dan pengelolaan penggunaan teknologi yang seimbang agar Generasi Y&Z dapat mengoptimalkan potensi kognitif dan sosial mereka, serta menjaga kesehatan mental mereka dalam konteks digital yang terus berkembang.

Oleh : DRLAKAI

 

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button