KENDARI, DETIKSULTRA.COM –
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang herbal perlu terus
dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat yaitu
saintifikasi jamu dalam hal ini penelitian berbasis kesehatan.
“Pengembangan obat herbal harus terus ditingkatkan, bukan hanya berdasarkan warisan formula tapi harus melalui riset, memastikan mutunya terjamin, memiliki sertifikasi halal serta perlu mendapat izin dari Balai Pengawasan Obat dan Makan,” kata Wahyu Widyani RnD Manager PT Industri Jamu dan Farmasi PT
Sido Muncul Tbk di Aula Fakultas Kedokteran UHO, Sabtu (27/7/2019).
[artikel number=3 tag=”kedokteran UHO,kesehatan”]
Ia juga melanjutkan, mengenai bahan baku yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan, misalnya harus bebas dari cemaran logam berat dan mikrobiologi yang dapat merugikan kesehatan serta tidak menggunakan bahan-bahan yang tidak diperbolehkan.
“Ketersediaan bahan baku herbal di Indonesia memang sangat banyak. Namun apabila tidak diperhatikan saat pasca panen maka dapat mempengaruhi hasil dari pengelolaannya. Selain itu, suhu penyimpanan menjadi penentu mengenai keawetan dari produk itu,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, salah satu produk herbal yang dikembangakan dari Sidomuncul adalah Tolak Angin. Dengan pemeilihan bahan baku yang memiliki zat aktif yang bermanfaat bagi tubuh.
Dikonfirmasi dari tempat yang berbeda Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (FK UHO) dr Juminten Saiman mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan seminar yang diadakan bersama PT Sidomuncul karena dapat menambah wahana pembelajaran untuk mahasiswa dalam pengembangan ilmu kedokteran.
“Kegiatan ini merupakan langkah awal kerjasama FK UHO dan PT Sido Muncul yang kemudian akan dikembangkan dengan penandatanganan MoU,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademi Dr La Hamimu sangat mengapresiasi kegiatan seminar tersebut.
“Kami sangat mengharapkan adanya output yang bermanfaat bagi Institusi kami maupun institusi kesehatan lain serta semoga dengan pemaparan ini masyarakat di Sulawesi Tenggara pada umumnya dan akademisi UHO khusunya dapat memanfaatkan obat herbal dan bisa mengonsumsinya sesuai riset dari kedokteran,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat berharap,
akademisi kedokteran terdorong untuk terus melakukan penelitian tanaman obat secara ilmiah. Tidak hanya bergantung kepada obat modern yang berbasis kimia.
“Selain itu kami juga ingin dunia kedokteran mendapat wawasan mengenai industri jamu, penelitian yang kami lakukan untuk mengembangkan produk, dan penggunaan jamu untuk pelayanan kesehatan,” tambahnya.
Reporter : M6
Editor: Dahlan