KENDARI,DETIKSULTRA.COM – Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6/2022 tanggal 26 Januari 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng Sawit, Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng diatur.
Rinciannya minyak curah seharga Rp11.500 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter dan kemasan premium Rp14.000 per liter, yang berlaku mulai 1 Februari 2022.
Meski begitu, warga Kendari masih ada yang mengeluhkan kelangkaan minyak goreng. Bahkan di toko retail seperti Indomaret yang selama ini digadang-gadang menjadi pelaksana kebijakan satu harga minyak goreng yang ditetapkan pemerintah, kini susah ditemukan lagi.
Salah satu ibu rumah tangga di Kota Kendari bernama Silvi mengeluhkan naiknya harga minyak goreng. Tiap kali ingin membeli minyak goreng selalu kosong, entah itu di Indomaret ataupun di toko lainya.
“Kalaupun di toko-toko sempat ada pasokan, tapi jika cuma satu-dua dus isi tiga atau maksimal lima kemasan, ya tentu akan habis dibeli orang yang sudah mengantri pertama,” keluh Silvi, saat ditemui pada Minggu (18/02/2022).
Ia juga mengatakan, kalau pun saat ini mereka masih dapat minyak goreng di toko-toko harganya akan lebih tinggi dari kebijakan pemerintah.
“Dari harusnya maksimal Rp14 ribu per liter sesuai harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Harga minyak goreng di toko naik hingga di atas Rp22 ribu per liter. Akibatnya, beban belanja harian membengkak,” jelasnya.
Menanggapi keluhan masyarakat, MGR Lic Indomaret Kendari, Muh Yusuf saat dikonfirmasi mengatakan, kelangkaan minyak goreng di Kota Kendari akibat persediaannya di gerai sangat tergantung dari kiriman pasokan distributor.
Tak hanya itu, kata Yusuf, supply dari pabrik masih terbatas hingga mengakibatkan pasokan minyak goreng kosong.
“Tergantung dari kiriman pasokan distributor. Saat ini, supply dari pabrik masih terbatas sehingga terjadi kekosongan,” pungkasnya. (bds*)
Reporter: Erik Lerihardika
Editor: J. Saki