KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dugaan kekerasan yang dilakukan pejabat Fakultas Hukum (FH) Universitas Halu Oleo (UHO), rupanya ditepis para mahasiswa hukum dengan menyangkal bahwa informasi yang tersebar tersebut tak benar.
Diduga video tersebut sengaj dijadikan isu dan disebarluaskan oleh oknum yang tak bertanggung jawab untuk menjatuhkan pejabat FH UHO, yang diketahui menjabat Wakil Dekan berinisial LS.
Oknum tersebut diduga kuat sengaja menyebar di media sosial soal video kekerasan yang dilakukan oleh LS, padahal video kejadian tersebut sudah lama terjadi tepatnya pada 2018, namun disetting seolah-olah baru saja terjadi.
[artikel number=3 tag=”kekerasan,uho”]
Perwakilan Mahasiswa FH UHO, Dheden, turut menguatkan bahwa video soal kekerasan yang beredar bukan kejadian di November 2019.
“Jelas bahwa berita yang menyatakan kejadiannya terjadi hari ini, itu yang kami ingin klarifikasi. Bahwa kejadian tersebut sudah terjadi setahun lebih,” jelasnya.
“Saat ini saya berkoordinasi dengan teman-teman mahasiswa yang turut andil pada waktu aksi kejadian tersebut yang siap menguatkan kesaksian bahwa kejadian tersebut sudah selesai dan telah lama berlalu,” ujarnya.
Mahasiswa lainnya Sarjoyo mengaku kejadian itu sudah setahun lalu.
“Kejadian itu sudah satu tahun kebetulan saya korlapnya pada saat aksi waktu itu,” tambahnya.
Pejabat FH UHO, LS, yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa tidak benar soal video penendangan ke mahasiswa terjadi pada Kamis (7/10/2019).
Dirinya juga kaget setelah menerima informasi soal video penendangan itu, padahal pada waktu yang sama, ia sedang berada di rumah.
“Saya ini baru bangun tidur, kira-kira tadi jam 10.00 Wita, saya juga kaget berarti saya tendang orang dalam tidur yah, jelasnya kejadiannya itu sudah sangat lama. Adapun saat ini saya masih tidak mau berbicara banyak biarlah yang mengirim berita tersebut menyadari bahwa itu adalah kekeliruan,” ungkapnya saat dikonfirmasi pada Kamis (7/11/2019).
Kabar soal video penendangan ini terlanjur terpublikasi. Ia hanya bisa berharap agar kekeliruan ini bisa secepatnya klir.
Reporter: Gery
Editor: Dahlan