Turunkan Kasus Stunting, Pemkot Hadirkan Gerakan Orang Tua Asuh
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Kota Kendari menghadirkan program gerakan orang tua asuh sebagai upaya penurunan kasus stunting. Pasalnya saat ini kasus stunting di Kendari berada di angka 19,05 persen.
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menyebut, penurunan kasus stunting perlu kerja sama atau gotong royong semua pihak. Tidak hanya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Kendari, tetapi perlu peran semua kalangan seperti Baznas, Kemeterian Agama, DPRD Kendari hingga masyarakat.
“Kemudian berdasarkan SK Wali Kota ada pembagian untuk mengasuh dua atau tiga anak, atau warga yang beresiko stunting,” kata Asmawa Tosepu, Kamis (13/4/2023).
Gerakan orang tua asuh bukan hanya memberikan bantuan, tetapi yang terpenting ialah memberi edukasi pola hidup dengan gizi yang cukup terpenuhi. Pendampingan dilakukan kepada anak stunting atau keluarga beresiko stunting.
“Jadi ini dana non APBD, murni dari pihak-pihak yang ingin berpartisipasi mengampu baik itu ibu hamil, bayi di bawah dua tahun (baduta) atau bayi di bawah 5 tahun (balita) untuk dilakukan pendampingan,” jelasnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Kendari, Jahuddin mengatakan, gerakan orang tua asuh ini bersifat sukarela.
Hingga saat ini, sudah ada 212 yang terdaftar dalam gerakan orang tua asuh. Di dalamnya tidak hanya dari lingkungan Pemkot Kendari, tetapi ada pula dari komunitas dan organisasi lainnya yang berkeinginan membantu percepatan penurunan stunting di Kota Kendari.
“Kita berinfak menyumbang, jadi pribadi bukan karena anggaran pemerintah. Ini betul-betul pribadi dari masing-masing individu yang dikeluarkan untuk membantu sesama,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Septiana Syam
Editor: Wulan