KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Per 31 Januari 2019, kasus rabies di Kota Kendari sudah mencapai 19 kasus. Terbanyak di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia.
Programer P2 rabies Kota Kendari, Andi Nur Amin, mengungkapkan, kasus tertinggi gigitan hewan terjangkit rabies, terjadi di Kelurahan Kadia, karena di wilayah tersebut populasi anjing cukup tinggi.
“Paling tinggi di Kadia karena populasi anjing di Lorong Mekar cukup banyak, menyusul Kelurahan Bende,” ungkapnya saat dihubungi via telepon, Jumat (15/2/2019).
[artikel number=3 tag=”rabies,kasus,anjing,” ]
Pencegahan yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, sambung Andi Nur Amin, yakni dengan membuat rabies center di beberapa Puskesmas seperti Puskesmas Poasia, Puskesmas Lepo-lepo, Puskesmas Abeli dan Puskesmas Puuwatu.
“Dalam menangani kasus rabies, kami hanya menangani orang yang terkena gigitan binatang yang terinfeksi virus rabies. Kalau hewannya sendiri langsung ditangani oleh Dinas Peternakan,” tambahnya.
Jika ada orang yang terkena gigitan hewan rabies, baik anjing, kucing maupun monyet, harus langsung mengunjungi Fasilitas Kesehatan (Faskes) terdekat untuk mendapatkan penanganan cuci luka dan vaksinasi anti rabies.
“Semua Puskesmas di Kota Kendari menerima kasus gigitan hewan rabies tersebut dan penanganannya digratiskan,” ungkapnya.
Di Kota Kendari umumnya yang terkena gigitan hewan rabies terjadi pada anak usia sekolah yakni usia 6 hingga 12 tahun.
“Dampak yang dirasakan penderita gigitan hewan rabies untuk anak-anak akan mengalami demam yang diakibatkan dari trauma luka,” tambahnya
Sementara itu, pada tahun 2018, kasus rabies yang terjadi di Kota Kendari sebanyak 235 kasus gigitan, namun yang berikan vaksin hanya 225 kasus, sementara sepuluh kasusnya tidak diberikan vaksin dikarenakan hewan yang menggigit sudah divaksinasi dibuktikan dengan kartu kontrol vaksinasi secara rutin pada hewan tersebut.
“Tiga tahun terakhir kasus rabies di Kota Kendari tidak memakan korban jiwa,” ungkap Andi.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat Kota Kendari apabila terkena maupun melihat orang yang terkena gigitan hewan rabies, untuk segera kunjungi Puskesmas terdekat untuk penanganan medis.
“Virus rabies disebarkan melalui air liur, menyerang semua sitem saraf di dalam tubuh, menyebabkan perubahan perilaku bahkan bisa menyebabkan kematian,” tutupnya.
Reporter : Ningsih
Editor : Rani