Tekad Abdul Azis Lepas Seragam Polisinya Demi Jabatan Politik
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Abdul Azis, nama itu tentu tak lagi asing di telinga masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra), apalagi khususnya di kalangan masyarakat Kabupaten Kolaka Timur (Koltim). Namun sebelum jauh mengulik kesuksesannya di dunia politik yang baru saja ditorekhannya, perlu diketahui sosok Abdul Azis merupakan anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda), dalam tataran pangkat bintara di institusi kepolisian sudah paling terendah atau biasa disebut anggota biasa itu, terakhir bertugas di Banit I Subdirektorat I Dirintelkam Polda Sultra.
Diketahui juga, Abdul Azis sempat menjadi ajudan atau pengawal Gubernur Sultra, Ali Mazi. Namun kini, Abdul Azis tidak lagi menjadi ajudan orang nomor wahid di Bumi Anoa.
Januari tahun 2022, secara resmi Abdul Azis mengundurkan diri atau pensiun dini dari institusi yang sudah membesarkan namanya, bahkan cita-citanya dari kecil untuk berseragam polisi.
Namun keputusan telah dibuatnya, entah alasannya apa. Tetapi setelah itu mencuat ke publik bahwa pensiun dininya Abdul Azis karena ingin maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Koltim.
Dijetahui, akhir tahun 2021 silam kursi Bupati Koltim ditinggalkan mendiang Bupati Samsul Bahri Madjid (SBM). Jabatan kosong itu kemudian diisi oleh wakilnya, Andi Merya Nur sebagai Plt Bupati Koltim. Namun tak berselang lama, Andi Merya Nur terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK dan kini telah divonis bersalah.
Kendati demikian pria yang lulus polisi di tahun 2004 itu, sempat membantah jika alasannya mundur karena ingin maju bertarung memperebutkan kursi Wakil Bupati Koltim sisa periode 2021-2026.
Belakangan terkonfirmasi, Abdul Azis diusung sejumlah partai pengusung pemenang Pilkada 2020 lalu. Partai Gerindra menjadi yang pertama mengeluarkan rekomendasi mengusung Abdul Azis di Pilwabup Koltim.
Tidak lama kemudian, partai berikutnya, Demokrat mengikuti jejak Gerindra mendukung Abdul Azis untuk melanggeng jadi Wakil Bupati Koltim. Terakhir PAN dan Abdul Azis mengunci tiga partai pengusung.
Sementara saingannya, Hj Diana Massie yang tak lain istri mendiang Samsul Bahri Madjid, mendapat rekomendasi dari PDIP.
Abdul Azis Terpilih jadi Wakil Bupati Koltim
Drama Pilwabup Koltim, cukup berjalan dinamis, meski kedua calon sudah memiliki rekomendasi dari partai pengusung masing-masing. Patutnya pemilihan segera dilaksanakan, ketika rekomendasi sudah ada.
Hanya saja kendalanya ada pada salah satu partai pengusung yang enggan untuk menandatangani surat kesepakatan partai pengusung, untuk kemudian dibawa ke meja pelaksana jabatan (Pj) Bupati Koltim.
Setelah diulur-ulur, akhirnya surat kesepakatan ditandatangani dan dua nama Calon Wakil Bupati (Cawabup) diserahkan ke Pj Bupati.
Menunggu beberapa pekan, barulah Pj Bupati meneruskan dua nama calon ke
Pantia Pemilihan (Panlih) DPRD Koltim, untuk segera dilakukan pemilihan.
Tepat pada tanggal 28 Juli 2022 kemarin, Panlih menyelengarakan pemilihan dengan peserta pemilih dari anggota DPRD Koltim yang berjumlah 25 orang. Ketentuan itu telah diatur dalam Undang-Undang (UU).
Abdul Aziz yang dominan didukung partai pemilik kursi terbanyak di DPRD Koltim, ditambah tiga partai pengusung, menjadikanya keluar sebagai pemenang dengan raihan 13 suara. Diana Massie, hanya mampu meraih suara 11 dan satu suara abstain alias tidak disalurkan.
Kompetisi Telah Usai, Wakil Bupati Terpilih Seruhkan Kolaborasi Membangun Koltim
Wakil Bupati Koltim terpilih sisa periode 2021-2026, Abdul Azis mengatakan kemenangannya dipersembahkan untuk masyarakat Koltim. Baginya kompetensi sudah selesai, tidak ada lagi rivalitas antar kelompok pendukung.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat bahu-membahu membangun daerah, demi kemajuan Kabupaten Koltim yang berdaya saing.
“Sekarang sudah tidak ada lagi rivalitas, sekarang sudah masuk ke fase kolaborasi bersama membangun Koltim,” urainya, Sabtu (30/7/2022).
Diamanahkan menjadi nahkoda berikutnya untuk Koltim, Abdul Azis berkomitmen bakal melanjutkan visi misi bupati sebelumnya sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Baginya, semua program-program yang dipaparkannya di rapat paripurna, itu menjadi prioritas yang nantinya akan direalisasikannya.
“Terpilihnya saya sebagai Wakil Bupati Koltim, bukanlah kemenangan saya, melainkan kemenangan kita semua. Karena hakekat dan makna kemenangan bukan hanya ketika kita berhasil mengalahkan lawan di suatu pertandingan,” pungkas pria Kelahiran Enrekang 5 Januari 1986 ini.
Sebagai informasi tambahan, kursi Bupati dan Wakil Bupati Koltim sisa periode 2021-2026 mengalami kekosongan, pasca bupati definitif Samsul Bahri Majid meninggal dunia.
Posisinya sempat diisi tandemnya Wakil Bupati Koltim, Andi Merya Nur. Namun belum berselang lama, politisi Gerindra itu tersandung kasus korupsi dana hibah BPBN dan terbukti bersalah.
Kepala pemerintahan Koltim diisi sementara Pj bupati, sembari menunggu hasil Pilwabup. Nantinya, ketika sudah ada maka dengan sendirinya Wabup Koltim akan mengisi jabatan Plt Bupati.
Selanjutnya, Plt Bupati ini ditetapkan sebagai Bupati Koltim definitif dan dilakukan kembali Pilwabup. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan Subagiantoro