KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Malam ramah tamah dan pisah sambut, menjadi akhir dari cerita panjang kepemimpinan Nur Alam-Saleh Lasata, sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra.
Dalam pidato terakhirnya Senin malam, (12/2/2018), di Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Saleh Lasata mengungkapkan kepada Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi, agar dalam menjalankan tugas barunya, kiranya tidak melakukan perombakan pimpinan SKPD.
“Kami bermohon kepada Penjabat Gubernur Sultra, selama Bapak memimpin, saya berharap pimpinan SKPD yang ada saat ini dengan seluruh staf, agar keutuhan dan kekompakan itu tetap terjalin. Tidak haram kalau bapak ingin mengganti tentu dengan pertimbangan,” ungkap Saleh Lasata.
Saleh Lasata menceritakan, selama ditinggal oleh Nur Alam, ia memutuskan untuk tidak mengganti pimpinan SKPD yang ada. Hal itu dilakukan agar kestabilan pemerintahan dan daerah terjaga dengan baik.
“Selama ditinggal oleh Nur Alam, saya putuskan tetap pelihara dan tidak mengganti kepala dinas,” lanjut Saleh Lasata.
Sementara itu, Teguh Setyabudi mengatakan, dirinya bukan tipe pejabat atau pimpinan yang suka merombak, selagi semua masih berjalan dengan baik.
“Sepanjang ritme dan iramanya masih sesuai, maka perombakan itu tidak akan terjadi. Tapi kalau ada ritme yang sumbang, mungkin saya akan minta izin Menteri Dalam Negeri, terpaksa harus dilakukan,” ujar lelaki asal Purwokerto ini.
Reporter: Ahmad Sadikin
Editor: Ann
