KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Relawan yang tergabung dalam inovator 4.0 Indonesia Chapter Sultra menyatakan diri mendukung Capres dan Cawapres, Jokowi – Ma’ruf Amin dalam pemilihan Presiden tahun 2019.
Founder Relawan Inovator, Adrian Maulana mengatakan, meski Relawan Inovator 4.0 Chapter Sultra belum secara resmi terbentuk, namun forum ini sudah digagas sejak 17 Agustus lalu dan akan segera dideklarsikan pada akhir bulan Oktober 2018 mendatang.
“Kami memilih untuk berpihak kepada kemajuan Indonesia dan mengadvokasi masa depan Indonesia sebagai bangsa digital. Kapasitas itu ada pada Jokowi karena hanya Jokowi yang meletakkan visi revolusi industri keempat di Indonesia,” ungkap Adrian Maulana.
Menurut Adrian, siapapun pemerintah yang memimpin harus konsen terhadap isu gelombang revolusi teknologi yang keempat ini, namun apa yang dilakukan Jokowi membangun infrastruktur dan teknologi lalu mengoneksikan keduanya. sama saja membangun otak Indonesia.
“Maka kami mendukung Jokowi, agar melanjutkan apa yang sudah dibangun. Kami anggap ia bisa menghadirkan legislasi dan regulasi yang pro terhadap revolusi digital dan biologi, dalam menghadapi revolusi Industri ke 4. Sosok politik itu ada pada Jokowi yang pro revolusi digital,” ujarnya.
Adrian mengatakan, Indonesia membutuhkan inovasi teknologi dan sosial untuk menopang kebangkitan Indonesia sebagai bangsa digital yang ditopang oleh pengetahuan yang akurat pada potensi biologis dan psikologis otak pandu-pandu Indonesia.
Forum relawan inovator 4.0 Indonesia ini, dihadiri para inovator-inovator muda yang berasal dari berbagai bidang, seperti politisi muda Muhammad Rahman, teknokrat, peneliti, akademisi, praktisi hukum Laode Muhram serta para aktivis.
Sebelumnya, Ketua Umum Relawan Inovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjadmiko,dalam rilisnya menjelaskan, Relawan Inovator 4.0 (Revolusi Industri/Sosial berbasis Digital dan Biosains/Teknologi) merupakan gerakan kolaborasi demokratis manusia politik, pegiat desa-kota, peneliti, matematikawan, seniman dan teknolog berkehendak mewujudkan hal ini.
“Kami memilih untuk berpihak kepada pemimpin bervisi kemajuan Indonesia ke masa depan sebagai bangsa digital sebagai cara “memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut menciptakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial” (Pembukaan UUD 1945),” katanya.
Ia menegaskan ini bukanlah hal yang mudah tapi juga bukannya mustahil, karena pihaknya percaya bahwa saat ilmu pengetahuan dan teknologi menyatu dengan jejaring sosial, tak ada perbuatan besar yang tak mungkin.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Fizzi