KONAWE SELATAN, DETIKSULTRA.COM – Dua hari demo perihal kerusakan jalan Poros Lambuya-Motaha, di Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), akhirnya tuntutan massa aksi Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Konsel (AMKS) disahuti Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sulawesi Tenggara (Sultra).
Jenderal Lapangan (Jenlap) AMKS, Titomarhen mengatakan pendatanganan nota kesepahaman atau MoU ini merupakan buntut dari aksi demonstrasi yang dilakukan AMKS selama dua hari berturut-turut, hingga pada pelarangan mobil muatan tonase besar melintasi Poros Lambuya-Motaha.
“Akhirnya kita sampai pada kesepakatan antara pihak Dinas PU Bina Marga yang diwakili oleh pak Benny untuk menandatangi MoU sesuai tuntutan massa aksi,” ujar dia kepada Detiksultra.com, Selasa (21/7/2020) malam.
Dia menjelaskan, kesepakatan itu berupa perbaikan darurat jalan Poros Lambuya-Motaha, khususnya di wilayah Kecamatan Angata yang dianggap badan jalan mengalami kerusakan parah.
“Pihak PU Bina Marga akan melalukan perbaikan jalan Poros Lambuya-Motaha, khususnya badan jalan yang rusak parah, terhitung dua hari kedepan setelah penandatangan nota kesepahaman yang disaksikan oleh Kapolres Konsel, Kasat Intel Polres Konsel, Camat Angata dan pihak AMKS,” jelasnya.
BACA JUGA:
- Polda Sultra Gelar Pemeriksaan Senpi dan Tes Psikologi Personel
- Usai Dilantik Jadi Pj Wali Kota Kendari, Parinringi Bakal Lakukan Empat Hal
- Pria Hendak Bunuh Diri di Bombana Berhasil Digagalkan Petugas
Sementara tuntutan selanjutnya, tambah Titomarhaen bahwa pihak Dinas PU Bina Marga Sultra telah menyepakati akan menganggarkan dana peningkatan badan jalan Poros Motaha-Lambuya pada tahun anggaran (TA) 2021.
“Tentunya kita memahami anggaran saat ini, sehingga di poin kedua yang ditandatangani itu menuntut dan mendesak mengalokasikan dana peningkatan ruas jalan Poros Lambuya-Motaha di tahun 2020,” tukasnya.
Untuk diketahui, sebelum ada penandatangan nota kesepahaman dari pihak Dinas PU Bina Marga Sultra sesuai tuntutan, massa aksi menyandera tiga dump truck PU Bina Marga. Namun setelah ada kesepakatan, pihak AMKS lalu membebaskan.
Reproter: Sunarto
Editor: Yais Yaddi
