Metro Kendari

Polda Sultra Komitmen Usut Tuntas Penembakan Nelayan Diduga Pelaku Bom Ikan di Laonti

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) yakinkan publik akan mengusut tuntas kasus dugaan penembakan yang dilakukan oknum personel Polairud Polda Sultra terhadap empat nelayan asal Desa Campedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan saat menggelar konferensi pers bersama Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Pol Moch Sholeh dan Direktur Ditpolairud Polda Sultra, Kombes Pol Faisal Florentunis Napitupulu, Senin (27/11/2023).

Menurutnya, pihaknya bakal menangani kasus ini secara terbuka, dan tidak akan ada yang ditutup-tutupi. Hanya saja, saat ini, Propam Polda Sultra belum bisa menyimpulkan karena pemeriksaan masih dilakukan.

Dia juga menjelaskan, pemeriksaan bukan hanya oknum anggota Polairud saja, tetapi nelayan dan masyarakat yang ikut dalam penyelidikan pemboman ikan waktu itu.

“Prinsipnya, kami akan bekerja secara profesional, dan secara institusi kami mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga korban,” ucap dia.

Sementara itu, Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Pol Moch Sholeh menjelaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para saksi-saksi.

“Kami sudah mengambil keterangan dari sembilan orang, empat dari anggota Dit Polairud, tiga masyarakat dan dua dari nelayan,” katanya.

Dia mengatakan saksi yang saat ini sudah diperiksa kemungkinan akan terus bertambah untuk menguatkan fungsi Bidang Propam dalam penegakan hukum terhadap personel yang melakukan pelanggaran baik disiplin maupun kode etik.

“Kita akan mengecek semua, dari hal terkecil secara detail akan periksa. Tidak ada yang ditutup-tutupi,” jelas dia.

Dia menambahkan, sebelumnya anggota Polairud Polda Sultra yang ditahan atau ditempatkan khusus (Patsus) oleh Propam Polda Sultra tercatat hanya satu Bripka A. Kini bertambah satu, yakni Bripka R.

“Hari ini kami juga lakukan terhadap Bripka R,” pungkasnya.

Diketahui, tragedi penembakan yang diduga dilakukan Bripka A terjadi pada Jumat (24/11/2023) dini hari, di Perairan Campedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konsel, menyebabkan tiga orang luka-luka, dan satu orang tewas.

Terbaru, satu korban lainnya kembali dinyatakan meninggal dunia, usai menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di pinggul sebelah kiri korban di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kendari, Minggu (26/11/2023) kemarin.

Sehingga dalam tragedi penembakan yang diduga dilakukan polisi, korban tewas bertambah, menjadi dua orang. (bds)

Reporter: Sunarto
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button