Perumahan A99 Diduga Pemicu Banjir Lumpur di Punggolaka, Warga Minta Hentikan Pembangunan
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Banjir bercampur lumpur atau sedimen tanah kembali menerjang Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dalam peristiwa bencana banjir lumpur ini, puluhan rumah warga terkena dampak akibat tanah yang dibawa banjir saat hujan turun dengan intensitas tinggi, Selasa (2/7/2024) kemarin.
Salah satu warga Kelurahan Punggolaka Dika mengatakan, banjir lumpur ini tercatat sudah kali kedua terjadi. Pertama pada April 2024 dan kedua 2 Juli kemarin. Menurut dia, banjir lumpur ini paling parah sebab sedimen tanah yang terbawa air lebih tebal dari sebelumnya.
“Kemarin, ada salah satu pengguna jalan yang terjatuh dari kendaraannya dan harus mendapatkan perawatan medis akibat gundukan sedimen tanah pada badan jalan,” ucapnya.
Ia mengaku selama ini wilayahnya tidak pernah mengalami musibah banjir bercampur lumpur. Tetapi, sejak adanya pembangunan perumahan A99, sehingga diduga menjadi pemicu atau penyebab terjadinya banjir lumpur.
Dika menilai, pihak pengembang tidak memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan dalam membangun perumahan. Mestinya, pihak pengembang membuat tanggul penghambat, supaya sedimen tanah yang dibawa air tidak langsung ke pemukiman warga, tapi kenyataannya tidak demikian.
Bahkan kata dia, beberapa warga termasuk dirinya sudah menyampaikan kepada pemilik developer perumahan A99, terkait persoalan yang ditimbulkannya. Namun hingga saat ini, tak ada upaya dari pihak pengembang untuk menyelesaikan maupun mencari solusi agar masalah banjir lumpur tidak terjadi lagi.
Warga pun menganggap aspirasi mereka seperti diabaikan, padahal masalah ini menyangkut kepentingan orang banyak. Olehnya itu, pihaknya meminta supaya proses pembangunan perumahan tersebut dihentikan.
“Sebenarnya kami kenal dengan developernya A99 ini, setiap kejadian kami selalu keluhkan. Saya ada nomor wa nya, saya komunikasi juga, tapi pihaknya selalu menggampangkan permasalahan ini. Tapi sekarang kita juga sudah bosan. Jadi solusinya kami hanya minta hentikan pembangunan,” ungkap dia kepada awak media ini, Jumat (5/7/2024).
Ia menyebutkan juga, bahwa sebelumnya Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup telah turun langsung melihat kondisi banjir tersebut. Akan tetapi menurutnya, tidak ada langkah atau solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kemudian, disusul dengan pertemuan antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Kendari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, pihak developer perumahan A99 dan Alfath Haluoleo serta sejumlah warga hadir dalam rapat di Kantor BPBD Kota Kendari, Kamis (4/7/2024) kemarin.
Akan tetapi dalam pertemuan itu, Dika menilai tidak ada solusi yang jelas dari pemerintah dan pihak developer. Dan pemerintah mengajak warga untuk melakukan kerja bakti pembersihan.
“Hanya dianggap masalah biasa, warga juga tidak dimasukan dalam meja pertemuan hanya liat dari pintu, cuman mereka-mereka saja dalam ruangan,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, owner Developer Perumahan A99, Agung mengatakan bahwa penyebab terjadinya banjir lumpur, bukan hanya diakibatkan keberadaan perumahan A99, tetapi banyak faktor.
“Penyebabnya bukan hanya A99, ada beberapa faktor,” kata dia.
Dia menambahkan, persoalan banjir lumpur, sudah ada solusi yang disepakati bersama baik dari pemerintah, developer maupun masyarakat setempat.
“Alhamdulliah sudah ada solusi setelah ada rapat kordinasi dengan pemerintah beserta masyarakat,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Biyan