Metro Kendari

Pengguna Sabu Masih Mendominasi, BNN Kendari Ajak Masyarakat Perangi Narkoba

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Melalui Hari Anti Narkotika Internasional yang dilaksanakan di Hotel Kubah 9 Kendari, BNN Kendari menyampaikan tahun 2024 ini, kasus narkotika masih didominasi dengan penyalahgunaan sabu.

Kepala BNN Kota Kendari, AKBP Yuanita Amelia menuturkan, kasus narkotika di Kendari pada tahun 2024 ini trennya masih didominasi dengan penyalahgunaan sabu-sabu. Dimana pemakai sabu-sabu berada di kalangan usia produktif yakni di usia 15 hingga 40 tahun.

“Untuk itu, di momentum Hari Anti Narkotika Internasional tahun ini kami mengajak untuk bergerak bersama melawan narkoba dengan bekerjasama berbagai pihak dalam rangka pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan,” ucapnya dalam sambutannya di acara Hari Anti Narkotika Internasional, Rabu (26/06/2024).

Adapun program Rehabilitasi BNN Kota dari tahun 2021 hingga Mei 2024 telah melakukan pelayanan rehabilitasi rawat jalan sebanyak 210 klien yang dirawat di Klinik Pratama BNN Kendari dan 26 orang penyalahgunaan narkoba telah dirujuk ke panti rehabilitasi milik BNN dengan menjalankan rehabilitasi rawat inap.

Ia menyebut, masalah narkoba bukan hanya masalah BNN tetapi masalah bersama. Artinya, BNN tidak bisa bekerja sendiri tetapi BNN harus bergandeng tangan dengan seluruh stakeholder yang ada terkhusus kepada masyarakat semua.

secara kelembagaan, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. BNN Kota Kendari berkomitmen untuk menjadi lembaga yang bebas dari korupsi, menjalankan standar pelayanan yang tinggi serta profesional dalam bekerja dengan mencanangkan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi, bersih dan melayani.

“Mari kita wujudkan Kendari ‘Bersinar’ bersih dari narkoba. Kami mengajak pemerintah dan seluruh kepala daerah, pemuka agama dan akademisi untuk memerangi peredaran narkotika dengan memperkuat individu agar tidak bersinggungan dengan narkoba dan menangkal masuknya narkoba,” ajak Yuanita.

Di tempat yang sama, Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan HAM Kendari, Syarifuddin menyebut, masalah narkotika merupakan masalah yang sangat genting sehingga penanganannya harus lebih serius.

“Hal yang pertama dilakukan terkait masalah narkotika ialah kepedulian, karena biasanya ketika masalah itu belum berkaitan dengan diri sendiri atau keluarga, kita kurang peduli,” tuturnya.

Sementara kasus narkoba sudah melintas di berbagai lini bahkan sudah sampai ke anak-anak. Jika masyarakat tidak peduli bisa kacau generasi Indonesia kedepan. Disinilah pentingnya kepedulian disamping pendidikan terhadap narkotika.

“Mari kita bangun kepedulian kita untuk generasi dimasa datang sebagai bentuk pencegahan,” jelasnya.

Syarifuddin menambahkan, Pemerintah Kota Kendari sendiri selalu dukung pencegahan dan pemberantasan narkoba dalam bentuk apapun. Karena Narkoba adalah bentuk kejahatan luar biasa. (bds)

 

Reporter: Septiana Syam
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button