kesbangpol sultra   kesbangpol sultra
Metro Kendari

Parah! Penculikan dan Kekerasan Seksual Anak Kado Pahit HUT Kota Kendari

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kasus penculikan dan kekerasan seksual anak menghiasi lembar informasi warga di Kota Kendari, sepekan terakhir.

Peristiwa ini mengundang rasa empati dan prihatin banyak kalangan, karena kasus ini menguak fakta setidaknya 7 anak-anak menjadi korban kekerasan seksual sang pelaku pedofil, mantan anggota TNI, Adrianus P.

Koalisi lembaga perlindungan anak dan perempuan Sulawesi Tenggara (Sultra) prihatin dengan peristiwa ini. Dalam konfrensi pers, Rabu (1/5/2019), Koalisi lembaga perempuan ini, mengutuk kejadian ini dan meminta hukuman seberat-beratnya kepada pelaku, Adrianus.

Kejadian ini, terjadi ditengah kemeriahan Kota Kendari merayakan Hari Ulang Tahunnya 9 Mei ini. Sehingga perwakilan lembaga ini menyatakan bahwa peristiwa tersebut menjadi kado pahit di HUT Kota Kendari.

”Kejadian ini merupakan kado pahit Kota Kendari, jelang perayaan HUT nya 9 Mei ini,” ungkap dr. Gusnawaty, ketua pusat studi gender dan perlindungan anak UHO, Rabu (1/5/2019).

Ditempat yang sama Ketua ALPEN Sultra, Hasmida Karim, menyatakan pihaknya terus berupaya mengawal kasus penculikan dan kekerasan seksual ini.

”Saya bersama-sama teman teman yang tergabung dalam koalisi lembaga perlindungan anak dan perempuan Sultra. Kami terpanggil memperjuangkan hak- hak korban dan keluarganya” ujarnya kepada media.

[artikel number=3 tag=”politik,penculikan”]

Dihadapan media, koalisi perlidungan anak dan perempuan Sulawesi Tenggara menyatakan sikap, menuntut Dandim 1417 Kendari agar tidak melindungi pelaku nama “Adrianus Pattian” mantan anggota TNI kesatuan yonif 725 Woroagi dan menyerahkannya kepada pihak kepolisian untuk di proses sesuai hukum yang berlaku, selain itu menuntut kepolisian segera memproses pelaku, meminta Gubernur Sultra dan Wali Kota Kendari mengawal proses hukum dan memberikan pemulihan hak-hak korban dan keluarganya, serta mengajak masyarakat memberi dukungan kepada korban dan keluarganya dengan tidak menyebarkan foto dan video korban.

Adapun lembaga yang tergabung dalam koalisi tersebut adalah, Aliansi Perempuan Sultra (Alpen), Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak (GPA) UHO, Koalisi Perempuan Wilayah Sultra (KPWS), Forhati Sultra, Naisiyatul Aisiyah wilayah Sultra, Solidaritas Perempuan Kendari, Forhati Kendari, WALHI Sultra, PSG IAIN kendari, APPAK Bau-bau, Jarpuk Kendari dan keluarga korban kekerasan seksual.

Reporter: Anca
Editor: Dahlan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button