kesbangpol sultra   kesbangpol sultra
Metro Kendari

Meski Antre dari Pagi, Warga Kendari Ini Tak Kebagian Minyak dan Nyaris Pingsan

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Beberapa pekan terakhir masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) rela mengantre dan berdesakan untuk mendapatkan minyak goreng.

Terbaru, warga kembali berdesak-desakan mengantre untuk membeli minyak goreng di pasar murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (15/3/2022).

Berdasarkan pantauan media ini di kantor Disperindag Sultra, ribuan warga yang didominasi ibu-ibu rela mengantre untuk membeli minyak goreng kemasan. Untuk setiap pembelian, warga dibatasi hanya dua liter.

Bahkan seorang warga sempat terjatuh saat mengantre. Saat ditemui, warga yang enggan menyebut namanya mengaku lelah dan nyaris pingsan saat mengantre. Karena kondisi fisiknya tak memungkinkan, ia memilih pulang.

Salah satu warga yang rela mengantri sejak pagi bernama Hartia mengatakan, semenjak minyak goreng langka, ia rela berdesakan demi mendapatkan minyak goreng tersebut.

Ia juga mengaku mengantre sejak pukul enam pagi demi mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

“Kalau kami pergi membeli di pasar harga minyak goreng sangat mahal 1 liter saja mencapai Rp70 ribuan per liter ada juga lebih dari itu,” ucap salah satu warga.

Ia berharap, pemerintah dapat mencari solusi agar harga minyak kembali seperti biasanya.

Diketahui Menteri Perdagangan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng Sawit, Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng diatur, Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6/2022 tanggal 26 Januari 2022.

Dengan rincian curah sebesar Rp11.500 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan kemasan premium sebesar Rp14.000 per liter. Keputusan ini mulai berlaku sejak 1 Februari 2022. (bds*)

Reporter: Erik Lerihardika
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button