KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Masyarakat pesisir yang tergabung dalam Karang Taruna Toronipa, dilatih praktek pertolongan dan penyelamatan air. Masyarakat pesisir dilibatkan karena banyaknya kecelakaan dan bencana yang terjadi di Sulawesi Tenggara, terutama di wilayah peraiaran.
Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Kota Kendari yang menggelar pelatihan potensi Sar Water Rescue itu di kantor Basarnas. Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari dari tanggal 10 sampai 15 Februari 2018, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan operasi SAR.
Ketua panitia kegiatan, Al Amrad menyampaikan, kegiatan ini selain memberikan materi, juga ada kegiatan praktek lapangan.
“Materi yang akan diberikan di kelas sebanyak 30 jam, di antaranya organisasi SAR Medical First Responder (MFR) 13 jam dan water rescue 16 jam. Kemudian praktek lapangan 20 jam di antaranya praktek MFR 10 jam dan praktek water rescue 10 jam,” papar Al Amrad di kantor SAR Kendari Sabtu pagi (10/2/2018).
Selain masyarakat pesisir, kegiatan ini juga melibatkan berbagai unsur dari instansi pemerintahan, TNI/Polri lembaga kemasyarakatan dan mahasiswa, semuanya berjumlah 40 orang.
Di tempat yang sama, Direktur Bina Potensi Basarnas Pusat, Indrajaya, saat membuka kegiatan ini mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk melatih sikap mental, menyamakan presepsi baik pola pikir, maupun pola tindak tatkala menghadapi musibah.
“Kami berharap semakin banyak potensi SAR yang berkompeten, akan mampu mempersingkat respon time, sehingga dapat meminimalisir jumlah korban jiwa saat terjadi musibah, khususnya di wilayah Kendari ini,” jelas Indrajaya.
Beberapa pejabat tampak hadir pada upacara pembukaan kegiatan ini yakni Lukman Abunawas, Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra, Kapolres Kendari Jemi Junaidi, Kepala BNN Kendari, Komandan Lanud HO, dan Forkopimda Sultra.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Rani
