KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Bupati Muna, LM Rusman Emba, mengharapkan agar mahasiswa IAIN Kendari yang mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) tematik di Kabupaten Muna mampu mewujudkan masyarakat Muna bebas buta aksara Alquran. Hal ini diungkapkan saat dirinya beserta jajaran SKPD, camat, lurah dan kepala desa, menyambut kedatangan Rektor IAIN Kendari, Nur Alim. Orang nomor satu di IAIN ini datang didampingi Wakil Rektor I Husain Insawan, Ketua LP2M, Muh Alifuddin, panitia KKN, serta 460 peserta KKN di Masjid Raya Al Markaz Al Munajat Raha, Rabu (25/7/18).
“Kami harapkan Muna bebas buta aksara Alquran dapat dilakukan melalui program pembinaan baca tulis Alquran yang akan dilaksanakan mahasiswa selama berada di lokasi KKN,” kata Rusman dalam sambutannya.
Diharapkannya juga mereka bisa melakukan sinergi dengan IAIN Kendari untuk membentuk perkampungan Alquran. Untuk itu, Rusman menyatakan kesediaannya untuk menyediakan beasiswa bagi mahasiswa asal Muna untuk melanjutkan studi di IAIN Kendari.
Pada kesempatan itu pula, Bupati Muna dan Rektor IAIN Kendari melaksanakan penandatanganan di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
Rektor IAIN Kendari pun menyambut baik rencana Bupati Muna untuk menuntaskan buta aksara Alquran di wilayah tersebut.
“Sebagai kampus Islam negeri, IAIN Kendari memiliki tanggung jawab sosial untuk mewujudkan masyarakat religius melalui pendidikan keagamaan dalam bingkai Islam rahmatanlilalamin,” kata Nur Alim.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa untuk bersungguh-sungguh melaksanakan tanggung jawab sosial serta memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Muna. Berbagai kendala yang akan dihadapi akan menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa bagaimana menemukan solusi dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan bermasyarakat.
Ketua Panitia KKN IAIN Kendari 2018, Herman mengatakan, mahasiswa IAIN Kendari telah tersebar di sembilan kecamatan. Mereka terbagi dalam 72 posko di 62 desa dan kelurahan. Sebanyak 23 orang dosen pembimbing akan memantau aktifitas mereka selama melaksanakan giat, baik fisik maupun non fisik.
“KKN tematik merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan setelah sebelumnya telah direalisasikan pada KKN di Kabupaten Kolaka Timur tahun 2017. KKN tematik diharapkan akan menjadikan program KKN lebih terarah dan tepat sasaran sesuai dengan kondisi sosial kemasyarakatan daerah tujuan kegiatan pengabdian ini,” bebernya.
Reporter: Yusuf Maronta
Editor: Ann