KENDARI,DETIKSULTRA.COM – Kadin Kendari melakukan kunjungan ke Korem 143/HO dalam rangka berkolaborasi menekan angka inflasi di Sulawesi Tenggara (Sultra). Ketua Kadin Kendari, Fadli Tanawali menuturkan, dalam mengendalikan inflasi tidak cukup dengan melakukan pasar murah. Tetapi harus ada upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan, pakan ternak hingga kebutuhan daging. Meski hal itu tidak instan, diharap tindakan seperti itu bisa lebih efektif dalam menekan angka inflasi untuk jangka panjang.
“Kunjungan kami ke Korem 143/HO ini selain silaturahmi, kita juga berharap kedepan ada kolaborasi dalam menekan angka inflasi. Karena menekan inflasi itu tidaklah mudah,” ungkap Fadli Tanawali saat berkunjung ke Korem 143/HO, Selasa (17/10/2023).
“Apalagi ada lahan dari Kasrem 143/HO, rencananya lahan itu akan kita gunakan untuk pengembangan ayam petelur. Karena per hari ini, telur ayam di Sultra kita impor regional dari Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel),” lanjutnya.
Pihaknya pun telah menghubungi Kadin Sidrap terkait bertukar teknologi dalam hal pengembangan ayam petelur beserta pakannya. Pakan inilah yang perlu ditekan. Pasalnya jika pakannya murah, maka telur ayam yang dihasilkan akan bagus, dengan begitu harga telur pun bisa ditekan.
Kunjungan Ketua dan pengurus Kadin Kendari disambut langsung oleh Kasrem 143/HO, Kolonel Inf. Singgih Pambudi Arinto, S.I.P.,M.Han.
“Kami menyambut baik kedatangan Kadin Kendari dan upayanya dalam menekan angka inflasi. Dimana dari Kadin Kendari ada program atau upaya jangka panjang seperti yang telah dituturkan oleh Ketua Kadin Kendari dan kami mendukung hal itu,” tuturnya.
Sejauh ini dari Korem 143/HO telah melakukan upaya menekan inflasi serta kestabilan harga melalui operasi pasar yang berkolaborasi dengan Bank Indonesia.
“Selanjutnya, bagaimana agar Sultra ini tidak terkecuali Kendari harus memiliki lahan untuk pengembangan pertanian seperti bawang merah, begitupun dengan ayam petelur. Berharap dengan begitu kebutuhan telur maupun bawang di Sultra bisa terpenuhi dan harganya pun dapat terjangkau,” tukasnya. (cds)
Reporter: Septiana Syam
Editor: Wulan
