Ketersediaan Bawang Merah di Sultra Alami Defisit -451 Ton

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatatkan ketersediaan bawang merah di wilayah Sultra mengalami defisit -451, 88 ton di tahun 2024. Catatan ini hanya terjadi pada jenis pangan bawang merah, sedangkan untuk jenis lainnya tercatat mengalami surplus pada periode yang sama.
Kepala BI Perwakilan Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, defisit ketersediaan bawang merah ini terjadi disebabkan karena wilayah Sultra tidak memproduksi sendiri pangan tersebut.
“Berdasarkan data ketersediaan bawang merah ini mengalami defisit sampai -451,88 ton, hanya empat daerah yang tercatat surplus,” kata Doni di Kendari kemarin.
Lanjutnya, keempat daerah tersebut yakni Kabupaten Wakatobi, Buton Utara (Butur), Konawe Utara (Konut), dan Buton Selatan.
Adapun rincian produksi di tahun 2024 yakni di Kabupaten Wakatobi sebanyak 59,46 ton, Buton Utara sebanyak 1,20 ton, Konawe Utara sebanyak 37,56 ton dan Buton Selatan sebanyak 34,57 ton. Untuk daerah yang mengalami kekurangan ketersediaan bawang merah yakni Kabupaten Buton -31,67 ton, Muna -38,44 ton, Konawe -34,32 ton, Kolaka -95,24 ton, Konawe Selatan -75,50 ton, Bombana -32,78 ton.
“Selanjutnya Kabupaten Kolaka Utara -27,44 ton, Kolaka Timur -47,78 ton, Konawe Kepulauan -6,72 ton, Muna Barat -10,02 ton, Buton Tengah -33,24 ton, Kota Kendari -94,63 ton, Baubau -59,90 ton,” terangnya.
Untuk jenis pangan lainnya seperti beras mengalami surplus sebanyak 252.233 ton, daging ayam sebesar 12.707 ton, daging sapi sebanyak 4.951 ton, telur ayam sebanyak 12.715 ton, cabai merah sebanyak 6.157 ton, cabai rawit sebanyak 3.448 ton, perikanan sebanyak 165.415 ton. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan