Ini Penjelasan BWS IV Kendari Soal Ambruknya Bendungan Ameroro di Konawe
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Kendari, angkat bicara mengenai ambruknya konstruksi Bendungan Ameroro yang berlokasi di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BWS IV Kendari, IM mengatakan, kejadian ambruknya Bandungan Ameroro terjadi pada Selasa 12 September 2023 kemarin sekitar pukul 15.46 Wita. Bendungan Ameroro tersebut ambruk atau longsor di bagian tebing sisi luar sebelah kiri dari spillway (saluran pelimpah) dan itu jauh dari tubuh bendungan.
Meski begitu, sebelumnya ia mengaku sudah mengidentifikasi potensi longsor tersebut. Sebab terlihat ada retakan, sehingga diputuskan segera ditangani dengan perkuatan dental concrete (perbaikan permukaan).
Saat persiapan penggalian untuk perkuatan dengan dental concrete itu, tiba-tiba terjadi longsor yang seyogyanya memang material tersebut akan digali dan dibuang.
“Terlihat pada gambar terlampir, area longsor ditandai dengan kotak merah, dan yang ditandai dengan lingkaran kuning merupakan timbunan yang dibuat sebagai akses dan dudukan alat berat untuk melaksanakan dental concrete agar dinding dan lantai beton spillway tidak rusak,” ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima awak media ini, Kamis (14/9/2023).
Terkait video yang viral dan tersebar di berbagai platform media sosial, ia menambahkan oknum yang mengambil video sengaja mendramatisir dengan cara mengambil gambar atau video dari belakang tumpukan tanah yang dibuat untuk akses dan dudukan alat berat.
Baca Juga : Habiskan Rp1,5 Triliun, Proyek Strategis Nasional Bendungan Ameroro di Konawe Ambruk
“Jadi seolah-olah tanah tersebut merupakan material longsoran,” ucapnya.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae mengatakan, dirinya sudah mengetahui soal tragedi ambruknya Bendungan Ameroro yang kabarnya sudah tersebar dimana-mana.
“Saya sudah komunikasi dengan Kepala Balai, dan informasi dari Kepala Balai bahwa itu sisi luar sebelah kiri spill way, dan itu jauh dari tubuh bendungan. Dan itu sudah ditangani,” jelasnya.
Ia menambahkan, sisi konstruksi yang ambruk itu bukan konstruksi inti melainkan hanya bagian sudut yang tidak berpengaruh terhadap bendungan.
“Pak Dirjen SDA Kementerian PUPR juga mengatakan sudah dalam perbaikan,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan