Metro Kendari

Enam Upaya Pemprov Sultra dalam Pengendalian Karhutla

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) memaparkan enam upaya dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini sebagai upaya dalam mencegah dan menanggulangi karhutla yang lebih luas, karena tidak hanya berdampak pada lingkungan melainkan kesehatan, ekonomi dan keberlangsungan hidup.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden RI, ada enam upaya pengendalian karhutla yang juga akan dilakukan di Sultra.

“Pertama, prioritaskan upaya pencegahan dan jangan sampai terlambat pemadaman, dengan meningkatkan manajemen lapangan yang terkonsolidasi dan terorganisasi,” katanya, Jumat (20/09/2024).

Lanjutnya, upaya kedua yakni infrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai tingkat bawah. Selanjutnya, semua pihak harus mencari solusi yang permanen untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan untuk tahun tahun mendatang.

“Keempat, penataan ekosistem gambut harus terus dilanjutkan, dibuat system gambut tetap basah,” terangnya.

Kelima, menekankan pentingnya pemerintah daerah baik gubernur, bupati, walikota, TNI/Polri, untuk tidak membiarkan api membesar dan sulit dikendalikan. Terakhir, melakukan langkah penegakan hukum tanpa kompromi.

Selain itu, Asrun mengungkapkan di tahun 2023 Sultra pernah terjadi musim kemarau disertai dengan elnino. Dampak tersebut menyebabkan bencana kekeringan, puso atau gagal panen, kebakaran hutan, kabut asap yang mengakibatkan penyakit ispa, hampir diseluruh wilayah Sultra.

Olehnya itu menghadapi musim kemarau tahun 2024 ini, pemerintah provinsi hingga kabupaten kota terus berupaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya di sekitaran hutan dalam mencegah karhutla.

Sebagai informasi, berdasarkan perkiraan BMKG terkait musim kemarau di Sultra, diprediksi terjadi Juli 2024 dan puncaknya Agustus 2024.

Untuk itu, sejak Juni 2024 pemerintah provinsi telah mengadakan rapat koordinasi guna mewaspadai potensi kekeringan ekstrem dan mitigasi daerah yang rawan terhadap bencana hidrometerologi khususnya karhutla. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button