Metro Kendari

Distanak Sultra Telah Distribusi 15 Ribu Dosis Vaksin Atasi Virus Jembrana

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah distribusi 15.000 dosis vaksin untuk mengatasi virus jembrana dan telah dibagikan ke peternak.

Diketahui, jembrana merupakan penyakit hewan menular pada sapi bali yang bersifat akut dan disebabkan oleh virus. Rata-rata kematian penyakit jembrana 50 persen dari jumlah populasi.

Penyakit ini juga tidak dapat menular dari hewan ke manusia maupun sebaliknya, dan jembrana hanya menyerang sapi bali, tidak menular ke sapi jenis lain.

Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan pengadaan vaksin ini karena banyaknya sapi di Sultra terkontaminasi virus jembrana.

“Misalnya saja di Bombana, Konawe Selatan (Konsel), Konawe Utara (Konut), Kolaka Timur (Koltim) dan daerah lainnya. Sedangkan untuk wilayah Kepulauan sampai saat ini belum ada laporan,” katanya, Senin (14/10/2024).

Rusdin menyampaikan 15.000 dosis vaksin tersebut telah di distribusikan ke kabupaten kota beberapa waktu lalu, dan aka mendapatkan alokasi baru yang akan didatangkan lagi.

Namun jumlah vaksin yang akan didatangkan ini pihaknya belum mengetahui pasti. Hanya saja diharapkan jauh lebih banyak dari sebelumnya.

“Kami belum mengetahui pasti, semoga nanti lebih banyak. Kemarin kami sudah mendapatkan informasi dari Kementerian Pertanian dalam waktu dekat akan turun lagi dan akan kita bagikan ke semua peternak di Sultra,” terangnya.

Dengan keterbatasan dosis vaksin yang diterima, Pj Gubernur Sultra meminta kepada pihaknya untuk mengusulkan juga pengadaan vaksin sendiri karena kalau menunggu dari kementerian lama.

Untuk itu, distanak akan bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), kemudian penyalur vaksin yang benar-benar direkomendasikan oleh kementerian karena ini sifatnya sudah urgensi.

Terkait dengan penyebaran virus jembrana, ia pun mengimbau para peternak di semua sentra produksi untuk berhati-hati dalam menjaga kesehatan dan kebersihan hewan ternaknya masing-masing.

“Bahkan hewan ternak tersebut bila perlu tidak ada interaksi dengan hewan ternak dari tempat lain karena potensi penyebaran jembrana dinilai cukup masif dan cepat,” pungkasnya. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button