Diduga Syarat Kepentingan, Tujuh BEM Tolak Gabung Demo
KENDARI, DETIKSULTRA.COM- Tujuh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sepakat turun lapangan membela kelangsungan kesejahteraan rakyat Wawonii, Rabu 13 Maret mendatang.
Ketua BEM Unsultra, Arsan Arsyad menyatakan keputusan itu sudah ditetapkan bersama lembaga BEM kampus lainnya di Sultra,
Seperti UMK, STIE 66, Mandala Waluya, Stimik Bina Bangsa, Unusra, dan Poltekes Kendari.
Aksi turun lapangan tujuh BEM itu, lanjut Arsan, murni memperjuangkan nasib masyarakat Wawonii dari operasi tambang, tanpa ada indikasi dan intervensi pihak manapun dan membela kepentingan siapapun.
[artikel number=3 tag=”bem,demo,” ]
Aksi Rabu nanti, juga mendesak pemprov segera mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Wawonii, dan mendesak Kapolda Sultra, menuntaskan persoalan tindakan represif oleh oknum kepolisian dan Satpol PP saat demo sebelumnya.
“Kami tujuh BEM sepakat turun Rabu mendatang, dan ini murni tanpa ada indikasi kepentingan kelompok tertentu,” ujar Arsan arsyad saat ditemui di Unsultra, Senin(11/3/2019).
Sebelumnya, tujuh BEM kampus di Sultra sepakat tarik diri bergabung demo besar-besaran dengan BEM UHO karena mensinyalir ada indikasi kepentingan kelompok terkait demo tambang.
Tujuh BEM itu menolak turun demo, karena khawatir hanya akan menjadi “kayu bakar” dari segelintir pihak yang menunggangi aksi tersebut.
Tujuh BEM tegas mempublikasikan pernyataan bahwa jika ada pihak yang mengatas namakan tujuh BEM bergabung dalam aksi gerakan, maka itu adalah informasi hoax dan harus diperoses secara hukum.
Reporter : Dahlan
Editor: Sumarlin