KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Potensi bencana longsor meningkat di Kota Kendari, seiring tingginya curah hujan yang mengguyur ibu kota Provinsi Sultra selama dua pekan terakhir. Menurut informasi dari BMKG, intensitas hujan yang tinggi masih akan berlanjut sampai Agustus 2018.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Suhardin, mengatakan, berdasarkan pemetaan, ada dua kecamatan rawan longsor di Kota Kendari. Yaitu di Kecamatan Kendari Barat, tepatnya di Kelurahan kampung salo, dan Kecamatan Kendari, yaitu Kelurahan Sodohoa dan Sanua.
“Boleh dikata, setiap musim penghujan, daerah ini menjadi langganan banjir dan tanah longsor. Karena memiliki topografi pegunungan, perbukitan, dan lereng-lereng tebing yang di bawahnya banyak permukiman,” kata mantan Kasat Pol PP Kota Kendari itu.
Musibah tanah longsor tak hanya terjadi di dua kecamatan itu. Menurut Suhardin, bencana tanah longsor sudah meluas hingga di Kecamatan abeli, Poasia dan Kecamatan Mandonga hingga Baruga.
Akibat bencana tanah longsor, sedikitnya terdapat tujuh rumah terkena dampaknya. Bahkan telah menelan satu korban jiwa yang meninggal dunia tertimpa tanah longsor Selasa malam (03/7/2018).
Atas peristiwa ini, warga diminta untuk selalu waspada.
“Jangan sampai ada bencana tanah longsor susulan, karena kita tidak tau kapan bencana itu akan datang,” tutupnya.
Repoter: Ningsih
Editor: Rani