KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sepanjang tahun 2022, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) melepasliarkan sembilan ekor buaya. Kepala BKSDA Sultra, Sakrianto Djawie mengatakan, temuan buaya itu ada di beberapa daerah yakni Kabupaten Konawe, Muna, Bombana, Koltim dan Konawe Selatan.
“Yang dominan paling banyak tahun 2022 adalah Konsel, sebanyak empat kasus. Rata-rata buaya muara. Terakhir yang ditangkap pada Jumat kemarin empat ekor,” ucapnya saat ditemui ruang kerjanya, Senin (2/01/2023).
Hal itu terjadi karena habitat buaya sudah mengalami kerusakan. Salah satunya di muara sungai yang sudah dijadikan tempat pertambangan, sehingga buaya mencari habitat lain.
Sakrianto mengaku dengan maraknya kasus buaya yang menerkam warga, BKSDA terus melakukan upaya serta bersosialisasi ke masyarakat agar waspada di muara sungai.
“Kita tidak menginginkan lagi ada korban, imbauan dan sosialisasi terus kami sampaikan kepada masyarakat,” bebernya.
Pihak BKSDA mengimbau agar satwa buaya ini tidak dikomsumsi. Pasalnya banyak laporan sebagian warga mengonsumsi buaya.
“Jika kami temukan maka akan diberikan sanksi pidana yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 dengan ancaman pidana selama 5 tahun,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Betyrudin
Editor: Wulan
