Metro Kendari

Biaya Perbaikan Mobil Dibawa Kabur, Korban Ancam Polisikan Jubir TKA Perusahaan Tambang di Konut

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Efendy, Juru Bicara (Jubir) Tenaga Kerja Asing (TKA) di salah satu perusahaan tambang ore nikel di Langgikima, Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) terancam dipolisikan pemilik mobil sewaan.

Pemilik mobil sewaan bernama Imang menduga Jubir TKA tersebut sengaja membawa kabur uang ganti rugi untuk kepentingan perbaikan kendaraan miliknya, usai mengalami kerusakan saat disewakan ke perusahaan tambang tempat Efendy bekerja.

Imang mengatakan, uang ratusan juta itu yang diduga dibawa kabur Efendy, diketahui setelah dirinya menanyakan ke perusahaan perihal penyelesaian perbaikan kendaraan miliknya.

Jawaban perusahaan saat itu, kata dia, bahwa uang yang diperuntukkan untuk perbaikan kendaraan miliknya telah dititipkan perusahaan lewat Efendy. Tapi naasnya, hingga saat ini, Imang belum menerima sepeser pun dari Efendy.

“Informasi dari Mr. Wang Feng (Pemilik perusahaan), dia sudah kasikan uang sama Efendy sebesar Rp120 juta untuk urus semuanya. Ternyata TKA China itu mengaku ditipu juga oleh Efendy,” kata dia kepada awak media di Kendari, Senin (1/7/2024).

Imang pun terus berusaha menghubungi Efendy untuk mendapatkan kepastian terkait uang ganti rugi kerusakan mobilnya. Namun sampai detik ini, kontak yang dihubungi korban, tidak pernah aktif lagi.

Imang berharap, Efendi dan Wang Feng koperatif. Sebab setahu dia, mobilnya digunakan oleh keduanya untuk mengangkut bahan logistik ke salah perusahaan tambang di Kecamatan Morosi dan Morowali.

Jika keduanya tidak bertanggungjawab, ia memastikan akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum untuk ditindak tegas dan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

“Saya sudah sebar infonya di media sosial juga. Bagi yang tahu keberadaanya itu orang, infokan ke saya, intinya mereka harus tanggung jawab,” jelasnya.

Sementara, Jubir TKA, Efendy yang dikonfirmasi lewat dua kontak teleponnya, sudah tidak aktif, bahkan saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, status pesan masih centang satu. (bds)

Reporter: Sunarto
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button