KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan sosialisasi terkait ekonomi syariah kepada Masyarakat,jJelang Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Kawasan Timur Indonesia 2024. Selain itu BI Sultra juga melaksanakan berbagai kegiatan lainnya seperti bedah buku “Gadis Kretek” dan Tabligh Akbar yang akan dilaksanakan pada 7 Juli 2024 di Masjid Al-Alam Kendari.
Deputi KPwBI Sultra, Thathit Suryono mengatakan, sebagai kantor perwakilan di daerah tepatnya di Sultra, BI memiliki fungsi komunikator terkait implementor terhadap kebijakan BI secara umum. Diantaranya ialah agar masyarakat dapat memahami pemberdayaan ekonomi, pengembangan UMKM termasuk ekonomi syariah.
Melalui semua kegiatan yang dilaksanakan jelang Fesyar KTI 2024, ia berharap hal ini bisa membawa perspektif Islam dalam pengembangan dan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat terutama untuk kaum wanita.
“Adapun di aspek lain seperti di sistem pembayaran, dimana sistem pembayaran merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi. Berharap dengan mendorong pembayaran digital, roda perekonomian semakin cepat maju,” jelasnya saat membuka acara Bedah Buku ‘Gadis Kretek” di salah satu hotel di Kendari, (05/7/2024) sore.
Ia menuturkan, dengan sistem pembayaran digital, transaksi lebih fleksibel, efisien dan semua tercatat di sistem perbankan, sehingga dana lebih cepat berputar di masyarakat. Salah satu pengembangan pembayaran digital yang terus digalakkan BI ialah QRIS. Terkait itu BI memiliki program QRIS Jelajah Indonesia atau QRIS JI 2024 dan program memperkuat perlindungan konsumen.
Thathit menjelaskan, dengan kampanye melalui QRIS JI diharap bisa lebih mendorong masyarakat Sultra terutama di daerah-daerah tertentu untuk melakukan pembayaran secara digital.
“Program QRIS JI akan diselenggarakan di beberapa tempat yakni di Kendari, Konawe dan Wakatobi termasuk untuk mempromosikan objek wisata,” katanya.
Ia berpesan, kepada rekan-rekan QRIS JI 2024 dimana ada tujuh tim yang telah diseleksi oleh BI Sultra untuk semangat mengikuti kegiatan. Sebagai informasi saat ini masyarakat Sultra sudah sangat antusias dalam pembayaran digital. Diketahui pada Mei 2024 sudah ada 233 ribu pengguna QRIS dengan volume transaksinya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Ditempat yang sama hadir pula, Akademisi Ekonomi Syariah IAIN Kendari, Lily Ulfiah, ME. Pada kesempatan tersebut Lily menyebut, dari riset yang dilakukan pemahaman masyarakat tentang perbankan syariah, ternyata masyarakat tidak sepenuhnya menyadari bahwa bank syariah mempunyai keunggulan dari bank lainnya.
Hasil risetnya membuktikan, program pemberdayaan yang dilakukan bank syariah ternyata punya kontribusi yang sangat besar dalam kesejahteraan masyarakat.
“Mereka (bank syariah) mengumpulkan ibu-ibu yang tidak punya pekerjaan untuk dilatih, misal membuat keripik atau makanan lainnya lalu dibiayai untuk bahan bakunya, bahkan dibantu proses pengemasan dan pemasarannya,” jelasnya.
Dari kegiatan tersebut, ibu-ibu yang dalam komunitas ini diketahui sudah mampu menambah penghasilan keluarga sampai 70 persen.
Tidak itu saja, di bank syariah ada program pemutihan utang, bagi yang tidak bisa melunasi utangnya dengan keadaan yang tidak sengaja. Seperti, terkena musibah, misal kebakaran, suami meninggal atau lainnya. Itu ada peluang untuk dihapuskan hutangnya asal tidak berbohong.
“Dengan acara ini diharap dapat mengedukasi masyarakat bahwa bank syariah memiliki keunggulan luar biasa,” imbunya.
Sejauh ini yang dilihat aktif dalam melakukan sosialisasi ekonomi syariah ialah Bank Indonesia bahkan BI Sultra bekerjasama dengan perguruan tinggi seperti IAIN Kendari.
Lily berpesan, bagi yang ingin terlibat dalam ekonomi syariah pentingnya menerapkan prinsip-prinsip syariah baik di kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha yakni bersikap jujur, amanah atau dapat dipercaya, dan universal artinya ketika berjualan, jualannya tu tidak hanya dijual untuk satu golongan tetapi secara umum. (bds)
Reporter: Septiana Syam
Editor: Wulan
