KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mengagendakan peresmian Kebun Raya Kota Kendari sebagai arena publik pada Oktober 2019.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menyatakan terus memantau perkembangan persiapan launching Kebun Raya, guna mengetahui kekurangan yang belum terbenahi.
Belum lama ini, wali kota menerima perwakilan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terkait pengembangan Kebun Raya Kendari kedepan.
[artikel number=3 tag=”kebunraya,” ]
“Kita sudah mendapat kunjungan dari LIPI menyampaikan beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum peresmian Kebun Raya Kota Kendari. Insya Allah bakal dilaunching Oktober,” cetusnya.
Terkait dengan peresmiannya, Politisi PKS ini merinci beberapa poin yang butuh sehera ditangani, diantaranya pembuatan katalog digital, penambahan koleksi, dan penataan landscape keindahan taman.
Terkait penanganan ini, wali kota menugaskan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Bappeda dan Sekda berkoordinasi membenahi kekurangan yang ada termasuk menginventarisir fasilitas Kebun Raya.
“Kita masih kurang disisi taman tematik, itu salah satu yang harapan LIPI. Tapi pada dasarnya mengapresi segi landscape dan infrastruktur,” pungkasnya.
Lanjut wali kota, penggunaan katalog digital untuk memberikan informasi kepada pengunjung berkenaan spesies tanaman yang dikoleksi Kebun Raya.
Menyinggung soal tarif masuk pengunjung, Sulkarnain, menyebutnya perlu karena bakal terserap untuk biaya pemeliharaan dan perawatan kawasan sebagai bentuk tanggung jawab.
“Sah-sah saja saya kira wajar untuk pemberlakuan tarif sepanjang tidak memberatkan. Saya kira masyarakat juga mau karena ini tanggung jawab kita sebagai warga negara masyarakat yang ingin fasilitas ini terus terjaga dan terpelihara. Kita akan kenakan tarif dan selebihnya kita akan subsidi juga untuk pemeliharan,” tandasnya.
Kebun Raya Kota Kendari yang berlokasi di wilayah Kelurahan Andonohu Kecamatan Poasia saat ini masih dibuka untuk umum.
Pembangunan Kebun raya di masa pemerintahan Jokowi melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp30 milliar, dimulai tahun 2016.
Untuk menuntaskan pembangunan Kebun Raya, Jokowi yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden nomor urut 1 berpasangan dengan Ma’ruf Amin ini kembali mengalikasikan dana sebesar Rp14 miliar tahun 2019, namun karena ada gugatan anggaran itu ditunda sampai tahun 2020.
Kebun Raya Kendari dirintis sejak tahun 2008 berlokasi pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi Nanga-nanga Papalia Kelurahan Andonohu Kecamatan Poasia dengan luas sekira 96 ha terdiri dari 78 ha hutan produksi dan sekira 18 ha hutan lindung.
Reporter: Ningsih
Editor: Dahlan