AJP Sahuti Keluhan Warga Talia Terkait Minimnya Bantuan UMKM dan Sarana Olahraga
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Warga Kelurahan Talia, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, mengeluhkan minimnya sarana prasarana olahraga. Padahal, hal itu dinilai penting untuk menunjang aktivitas jasmani masyarakat setempat.
Hal ini disampaikan salah satu warga Kelurahan Talia, Asbar, saat menghadiri penjaringan aspirasi atau reses masa sidang III tahun 2021-2022, yang digelar oleh Anggota Komisi II DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra (AJP).
Asbar mengatakan, fasilitas dan peralatan olahraga begitu diinginkan masyarakat. Sebab semangat olahraga masyarakat di kelurahan tersebut begitu tinggi. Selain itu, dengan adanya fasilitas olahraga tentu keakraban masyarakat dalam menjaga silaturahmi akan semakin terjalin baik.
“Mungkin Pak Aksan dapat menyahuti permintaan kami, bagaimana alat olahraga bisa difasilitas guna kepentingan masyarakat di sini,” ujarnya, Minggu (2/10/2022).
Sementara itu, warga lain, Nurlin, meminta para pedagang kecil atau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dibantu mendapatkan modal tambahan, untuk menjalankan usaha kecil-kecilan mereka.
“Pak kami butuh bantuan modal untuk menunjang usaha kami,” katanya.
Menyikapi aspirasi masyarakat Kelurahan Talia, AJP mengatakan bahwa dirinya menyambut baik permintaan masyarakat terkait sarana prasarana olahraga.
Menurutnya, dengan masyarakat giat berolahraga bakal memantik potensi dan bibit muda di Kelurahan Talia untuk memajukan olahraga di Kota Kendari.
Melalui pemenuhan sarana prasarana olahraga, akan mencegah masyarakat khususnya para pemuda untuk melakukan hal-hal negatif seperti penyalahgunaan narkoba.
“Tentu kita akan atensi usulan masyarakat ini, mungkin tidak menunggu penganggaran dari pemerintah, saya langsung menggunakan dana pribadi,” katanya.
Menyoal bantuan modal usaha, AJP menerangkan dana bantuan para pelaku UMKM bisa didapatkan melalui dana hibah dari pemerintah, yang dititpkan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag). Olehnya itu, dirinya menyarankan UMKM untuk terlebih dahulu membentuk kelompok usaha dan setelah terbentuk mereka diminta segera membuat proposal. Selebihnya, aspirasi tersebut akan dikawalnya hingga terealisasi.
“Untuk mendapatkan bantuan modal dari dana hibah harus membentuk kelompok karena perorangan tidak akan diakomodir. Makanya saya meminta untuk segera membentuk kelompok dan mengajukan proposal,” tukasnya. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan Subagiantoro