KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Batalnya perhelatan Munas VIII Kadin Indonesia di Nusa Dua Bali, menjadi kesempatan emas bagi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menunjukkan segala potensi yang dimiliki.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Sultra, Aksan Jaya Putra (AJP), ditemui di Kendari, Jumat (28/5/2021). Menurutnya Sultra banyak memiliki potensi yang dapat menarik para investor untuk berinvestasi.
Misal di sektor nikel, khususnya di wilayah daratan Sultra yang saat ini menjadi primadona. Kemudian potensi lainnya seperti sektor perikanan, perkebunan, dan pertanian.
Dengan potensi itu, ia berharap siapapun yang menjadi Ketua Kadin Indonesia nantinya, dapat membantu mengembangkan segala potensi SDA yang dimiliki Bumi Anoa.
Apalagi, Calon Ketua Umum (Caketum) Kadin Indonesia Arsyad Rasyid dan Anindya Bakrie merupakan pengusaha tulen yang eksis di bidangnya masing-masing.
Belum lagi, selain nama tenar keduanya, Kadin Indonesia memiliki banyak pengusaha-pengusaha yang bergabung di dalamnya.
“Tentunya kita berharap di antara salah satunya terpilih dapat membantu dan menjadikan Sultra sebagai ladang investor,” ungkap dia.
“Namun jangan hanya di sektor pertambangannya saja, harus di semua sektor. Karena kalau kita liat kedua figur ini rata-rata main di sektor pertambangan,” sambungnya.
Selain itu, politisi muda Partai Golkar ini meminta kepada seluruh kepala daerah yang memiliki kawasan industri supaya menyiapakan materi yang akan disampaikan ke Presiden Jokowi maupun ke calon Ketua Kadin Indonesia.
“Yang memiliki kawasan industri saya kira harus segera dikomunikasi, karena efek domino dari investasi itu banyak, termasuk penyerapan pekerja kita, otomatis pengangguran juga berkurang,” tandasnya.
Sebagai informasi, Munas VIII Kadin Indonesia rencana digelar di Nusa Dua Bali pada tanggal 2-4 Juni 202 mendatang.
Namun pihak Kadin Indonesia membatalkan dan memindahkan lokasi pelaksanaannya di Kota Kendari, Sultra, yang diprediksi akan digelar akhir Juni 2021 nanti. (bds*)
Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki
