KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Situasi keamanan di Kabupaten Buton Tengah berangsur pulih, pasca terjadinya bentrok dua kelompok warga desa, pekan lalu.
Kondusifnya situasi di Buton Tengah, tak lepas kehadiran aparat kepolisian yang intens menggelar patroli gabungan, khususnya di dua desa yang warganya berseteru.
Bentrokan di Kabupaten Buton Tengah, antara pemuda Kelurahan Tolandona dan Desa Wandiabero, pekan lalu, sempat merebut perhatian publik lantaran memantik munculnya aksi pembakaran 25 rumah warga dan jatuhnya satu korban jiwa.
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt menjelaskan, selain 25 rumah yang terbakar, 12 unit motor juga menjadi korban dari amuk masa tersebut. Adapun pemerintah daerah saat ini juga tengah memproses terkait rehabilitasi rumah warga yang menjadi korban.
“Selain upaya rehabilitasi, pemerintah daerah yang didampingi pihak aparat juga tengah berupaya keras untuk membantu para pengungsi yang menjadi korban pembakaran rumah. Dan kita juga sudah melakukan proses mitigasi, pemeliharaan keamanan pasca bentrokan dan kegiatan patroli skala besar,” ungkapnya, Senin(2/12/2019).
BACA JUGA :
Polisi akan bekerja profesional dalam menegakkan kamtibmas di Buteng, utamanya terkait penetapan tersangka pembakaran pemukiman penduduk.
Saat ini, kata Kabid Humas Polda, baru satu tersangka yang ditetapkan dalam kasus penikaman, dan belum terkonfirmasi adanya tambahan tersangka baru dalam peristiwa itu.
Aksi pembakaran rumah di Desa Wandiabero, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah bermula dari aksi perselisihan amtar pemuda di acara joget yang mengakibatkan pelaku I(19) dari Desa Wandiabero tega menghabisi nyawa korban HH(21) warga Kelurahan Tolandona. Kejadian itu berimbas kepada konflik antar warga.
Reporter: Gery
Editor: Dahlan