Hukum

Salah Satu Terduga Pelaku Tawuran Diamankan Polisi

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Salah satu terduga pelaku tawuran antar pelajar yang mengenakan pakaian sekolah di kawasan eks MTQ Kendari, Jumat (16/5/2025) pagi diamankan polisi. Namun lelaki berinisial F tersebut ternyata bukan seorang pelajar.

Kepala Dinas Pendidikan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra), Yusmin menyampaikan bahwa terduga pelaku menyusup di antara para pelajar yang sedang melakukan kerja bakti di kawasan eks MTQ, kemudian membuat onar.

Belakangan diketahui bahwa oknum pemuda ini bukan pelajar dari sekolah mana pun di Sultra.

“Saya bisa klarifikasi bahwa yang terjadi tadi pagi bukan tawuran pelajar,” katanya saat ditemui usai mengunjungi terduga pelaku tawuran di Polresta Kendari, Jumat (16/5/2025) sore.

Yusmin menyebut, para pelajar SMA sederajat yang dikumpulkan di kawasan eks MTQ sedang melakukan pembersihan dan senam pagi. Tetapi ada oknum-oknum tertentu yang mengatasnamakan siswa dan mengacaukan kegiatan tersebut.

“Kami mencurigai bahwa selama ini mereka adalah oknum-oknum penyusup dan suka membuat onar karena mereka-mereka ini memakai pakaian sekolah, sehingga anggapan orang banyak mereka ini adalah siswa, padahal mereka ini adalah preman,” lanjutnya.

Baca Juga : Polisi Selidiki Pelaku Tawuran Antar Pelajar di Eks MTQ Kendari

Yusmin menegaskan, dirinya sangat geram dan mengutuk keras kejadian tersebut. Apalagi kejadian tersebut menimbulkan beberapa korban luka yang saat ini sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

“Dengan ditangkapnya salah satu pelaku ini, kami berharap pihak kepolisian bisa menangkap pelaku-pelaku lainnya,” harapnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 2 Kendari, Ahmad Mustapa menyampaikan, terduga pelaku tersebut mengaku pelajar di sekolahnya. Tetapi setelah diidentifikasi pria berinisial F tersebut bukan pelajar di SMKN 2 Kendari.

“Anak yang sementara di Polresta ini ditangkap oleh salah satu guru. Dalam pernyataannya anak itu bilang dia adalah siswa SMKN 2 Kendari. Setelah itu kami bawa ke sekolah lalu kami interview lebih dalam, ternyata dia bukan pelajar kami,” jelasnya.

Ahmad menyebut, lelaki berinisial F ini belakangan mengaku bahwa dirinya berasal dari salah satu madrasah swasta di Konawe Selatan (Konsel). Tetapi saat diinterogasi lebih lanjut, ternyata oknum tersebut juga tidak terdaftar di sekolah yang dimaksud.

“Anak ini memang tidak sekolah, dia sepertinya memang sengaja datang untuk membuat kekacauan di kegiatan itu,” tutupnya. (cds)

 

Reporter: Dandy
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button