KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Berdasarkan surat telegram mengenai rotasi sejumlah pejabat Polri di lingkup Sultra, dimana telah diketahui sejauh ini baik mantan Kapolda Sultra, mantan Kapolres Kendari dan 6 pejabat kepolisian lingkup Sultra yang dimutasi, diduga bersumber dari gagalnya pengamanan aksi unjuk rasa (unras) 26 September lalu.
Namun Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt menyatakan bahwa rotasi jabatan yang diamanatkan kepada mantan Kapolda dan mantan Kapolres Kendari tidak ada hubungannya dengan tuntutan massa aksi dan tewasnya 2 mahasiswa UHO.
“Tidak ada hubungannya, mutasi dalam lingkup Polri adalah hal yang biasa dalam rangka tour of duty dan area, serta dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi dan pembinaan karir,” terangnya, Rabu (9/10/2019).
[artikel number=3 tag=”mutasi polisi,kendari”]
Adapun masyarakat yang kerap mengaitkan rotasi jabatan tersebut dikarenakan kurangnya kinerja Polri dalam mengamankan unras 26 September, ditolak keras oleh Kabid Humas Polda Sultra.
Sebelumnya diketahui melalui nomor surat : ST/ 2569/IX/KEP/2019, Brigjen Pol Iriyanto dirotasi dari jabatan Kapolda Sultra. Lalu menyusul nomor surat : ST/ 2657/X/KEP./2019, dimana AKBP Jemi Junaidi juga dirotasi dari jabatannya sebagai Kapolres Kendari.
Hingga mengacu pada surat telegram Kapolda Sultra dengan nomor : ST/969/X/KEP.2/2019, dimana mutasi yang dilakukan pihak kepolisian nyatanya merupakan tindakan untuk memperlancar proses persidangan disiplin personil yang melanggar SOP, bukan merujuk pada tewasnya dua mahasiswa saat unras 26 September.
Reporter: Gery
Editor: Rani