KENDARI, DETIKSULTRA.COM- Memperingati hari ketahanan pangan sedunia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kendari gelar senam massal bertajuk “Ayo Sadar Pangan” dan mengedukasi masyarakat bagaimana mengenali pangan yang aman dan sehat. Kegiatan ini berlangsung di pelataran Ex-MTQ Kota Kendari, Minggu (30/6/2019) pagi.
Lewat hari ketahanan pangan sedunia, Kepala Balai POM Kendari, Firdaus Umar, ingin memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang cara mengetahui bahan pangan yang sehat dan mendeteksi ciri pangan berbahaya.
“Tujuan kegiatan ini adalah kita memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar bagaimana mendapatkan produk yang bermutu dan bergizi, sehingga dengan adanya keamanan pangan, diharapkan nantinya masyarakat, khususnya generasi muda kita menjadi generasi yang dapat memajukan bangsa Indonesia,” ujar Firdaus.
[artikel number=3 tag=”edukasi,bpom”]
Firdaus juga berharap agar masyarakat selalu peduli terhadap pangan, baik pangan di rumah tangga, ataupun pangan yang ada di pasaran agar selalu mengutamakan ceklik sebelum membeli bahan pangan tersebut.
“Jadi untuk pangan olahan kita harus selalu utamakan ceklik, artinya kita harus cek kemasannya, apakah masih bagus atau sudah rusak, kemudian cek labelnya, yaitu tentang komposisi dari pangan itu, selanjutnya cek izin edar, artinya cek produk tersebut apakah telah mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang, dan terakhir cek kadarluasa pangan itu,” tambahnya.
Firdaus juga menjelaskan selain dengan melakukan uji label di laboratorium, cara mendeteksi pangan yang berbahaya yaitu dengan melihat secara visual, jika suatu pangan misalnya ikan tidak dihinggapi lalat, berarti ikan tersebut perlu dicurugai.
Sementara itu, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Balai POM Kendari, Hasna Nur, menjelaskan ada tiga jenis yang terdapat dalam pangan berbahaya, diantaranya bahaya fisik, bahaya kimia dan bahaya mikrobiologi.
”Pertama bahaya fisik yaitu jika sudah tercemar seperti adanya rambut dalam makanan, kedua bahaya kimia, yaitu jika sudh terpapar atau tercemar dengan tidak sengaja misalnya terpapar dengan asap knalpot kendaraan atau sengaja di tambahkan bahan pengawet seperti formalin atau borax, dan ketiga mikrobilogi yaitu bahaya kuman, yang bisa dari dari bahaya fisik,” tambahnya.
Hasna juga menjelaskan salah satu cara bagaimana cara deteksi dini pada bahan pangan adalah dengan menggunakan tumbuhan kunyit.
“Jika suatu pangan seperti nyonyang sudah keras dan kenyal itu perlu dicurigai dan perlu dilakukan deteksi dini, caranya ambil tusuk gigi atau batang korek, kemudian taburkan sedikit kunyit lalu tusuk pada nyonyang tersebut, jika berubah warna, maka nyonyang tersebut perlu dicurigai, namun itu tidak bisa dijadikan sebagai kesimpulan,” jelas Hasna.
Reporter: Musdar
Editor: Dahlan