KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pengamat politik Universitas Halu Oleo (UHO) Eka Syuaib menilai, peluang kemenangan Asrun-Hugua dalam kontestasi Pilgub Sultra mengecil. Pasca ditetapkannya Asrun sebagai tersangka oleh KPK.
“Faktor tertangkapnya Asrun ini, dapat memotong mata rantai politik. Secara langsung bisa memengaruhi elektabilitas,” kata Eka Syuaib.
Selain itu, lanjut Eka, ketiadaan figur kosong satu, membuat tidak cukup waktu untuk melakukan sosialisasi politik. Faktor internal PAN sebagai partai pengusung yang tidak solid, juga membuat Asrun-Hugua sulit menang.
Dari sisi pemilih, menurut pengajar ilmu politik Fisip UHO ini, pasangan dengan Akronim Berkah ini bakal kehilangan suara dari beberapa varian pemilih.
“Varian pemilih yang belum menentukan pilihan, otomatis tidak mau memilih Asrun. Kemudian pemilih golongan labil masih bisa berubah, jelas akan memilih figur lain,” sambung Eka.
Meskipun Berkah ini masih mempunyai pemilih yang loyal atau ‘strong voters’, tapi hal itu tidak cukup membantu kemenangan. Karena jumlahnya yang sedikit.
Paslon Gubernur Asrun-Hugua sendiri maju dalam Pilgub Sultra berkat usungan lima Partai, yakni PAN, PDIP, PKS, Hanura dan Gerindra, dengan menguasai 58 persen suara di DPRD Provinsi Sultra.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Ann