KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemilihan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) periode 2013-2018 berlangsung secara tertutup.
“Pemilihan Ketua Kwarnas berlangsung secara tertutup karena sebelumnya ada intimidasi dari luar yaitu oknum intel yang cenderung menekan para Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) untuk mendukung salah satu bakal calon dalam pemilihan tersebut,” kata Ketua Panitia Pusat Munas X, Kodrat Pramudho.
Dikatakan Kodrat, karena adanya tekanan dari oknum tersebut, mereka memutuskan untuk melaksanakan pemilihan Ketua Kwarnas secara tertutup tanpa memberi ruang kepada awak media untuk meliput detik-detik pemilihan Ketua Kwarnas.
“Pramuka lembaga nonformal bukan organisasi politik. Jangan ada intimidasi hanya untuk memenangkan salah satu bakal calon ketua. Sekali lagi saya tegaskan, Pramuka adalah lembaga nonformal jangan ada ancaman-ancaman apapun kita ini pemuda berkarakter,” tegasnya.
Pelaksanaan pemilihan Ketua Kwarnas biasanya tidak seperti ini, sebelumnya berlangsung secara terbuka.
“Tapi karena ada sesuatu hal, sehingga acaranya berlangsung sangat tertutup. Sejak tiga hari berada di Kota Kendari, kami sudah merasakan adanya intimidasi membuat kami tidak nyaman. Oleh karena itu untuk membuat nyaman selama acara pemilihan ketua, acaranya disetting dengan ketat. Hanya orang yang mengenakan seragam Pramuka yang berhak masuk ke dalam,” pungkasnya.
Budi Waseso akhirnya terpilih sebagai Ketua Kwarnas setelah dilakukan pemungutan suara. Budi Waseso memperoleh 19 suara, mengalahkan Adhyaksa Dault yang hanya memperoleh 14 suara dan rival lainnya, Jana T Anggadiredja yang hanya memperoleh 2 suara.
Reporter: Ningsih
Editor: Rani
