kesbangpol sultra   kesbangpol sultra
HeadlineKolaka

Malam ini, PBSI Sultra Pleno Soal Muscab Kolaka, LM Bariun: Saya Siapkan Caretaker

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kolaka telah melaksanakan Musyawarah Cabang (Muscab) pekan lalu, namun ternyata pelaksanaan muscab tak melahirkan kandidat ketua baru PBSI.

Itu dikarenakan, dua klub bulutangkis yang direkomendasi jadi peserta pemilih pada muscab, masing-masing ngotot mempertahankan calon ketuanya.

Zainal Amrin maju calon ketua dengan diusung Klub Agro Kolaka dan Ramadhan maju kandidat ketua dengan usungan Klub SBS Kolaka.

Hari ini, Rabu17 Februari 2021, merupakan batas akhir tiga hari diberi waktu rembuk kepada dua klub tersebut untuk satu suara menyepakati ketua baru PBSI.

Ketua Umum PBSI Sultra, Dr. LM Bariun, tegas ingin mewujudkan Muscab pemilihan Ketua PBSI Kolaka secara adil, transparan dan proseduralsebagaimana amanah PBSI pusat.

Ia menegaskan, bila sampai gelar pleno Rabu malam proses rembuk pemilihan ketua, ternyata tak menemui itik terang maka dipastikan kepengurusan PBSI Kolaka akan dikendalikan oleh Careteker atau Pelaksana Tugas (Plt).

“Sebentar malam kami akan pleno, yang dibahas kaitannya dengan laporan Plt tentang proses muscab kenapa bisa deadlock,” katanya.

LM Bariun sejauh ini sudah berkonfirmasikan hal ini kepada pengurus bidang organisasi PBSI pusat, terkait deadlock pemilihan Ketua PBSI Kolaka, sarannya memang harus ada penempatan careteker dengan masa kerja enam bulan.

TugasCaretaker, beber mantan ketua klub bulutangkis Hasrat Abadi itu, pertama merapikan klub-klub bulutangkis yang punya program pembinaan atliet kategori usia dini, remaja, dan taruna, dan bersiap menyelenggarakan muscab kembali, dengan lebih dulu menghidupkan klub-klub berbasis pembinaan dan pelatihan.

Seluruh klub tersebut nantinya akan diregister kembali, agar bisa tercover sebagai peserta dalam penyelenggaraan muscab berikutnya.

“Karena di PBSI ini yang perlu kita daftarkan adalah klub-klub yang ada pembinaan usia dininya, taruna, dan remajanya,kalau tidak bisa melakukan itu, maka tidak bisa diajdikan dalam kepesertaan muscab mendatang,” tukasnya.

Reporter: Sesra
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button