KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Heboh kasus yang diberitakan jagad media terkait tiga guru tersangka atas peristiwa “Susur Sungai di Sempor, Turut memancing emosi Persatuan Guru Republik Indonesia(PGRI) Sultra.
Pasalnya dalam sebuah konfrensi pers yang dilakukan Polres Sleman baru-baru ini, nampak ketiga guru tersebut telah digunduli dan berjalan didepan umum tanpa mengenakan alas kaki.
Kepala PGRI Sultra, Abdul Halim Momo, ditemui dalam rapat koordinasi pada, Jumat(28/2/2020) di SMA Negeri 4 Kendari, terang-terangan mengecam dan merasa keberatan atas tindakan yang dilakukan oleh oknum Polres Sleman terkait pengundulan dan tanpa alas kaki.
Dimana atas kejadian tersebut PGRI Sultra telah memberikan pernyataan sikap. Salah satunya mendesak pimpinan Kepolisian untuk menindak tegas dan memberikan sangsi atas tindakan yang dilakukan oleh oknum kepolisian yang dianggap melecehkan ketiga guru.
“Terus terang kami sangat kecewa dengan yang dipertontokan. Katanya tiga guru yang merupakan pembina pramuka SMPN 1 Turi Sleman tersebut yang meminta sendiri untuk pengundulan, menurut kami ini tidak benar karena secara logika kesannya mereka sangat tertekan,” Ujarnya.
BACA JUGA :
Sementara itu, Kepala PGRI menambahkan sebagai rasa sayang dan kepedulian terhadap sesama guru, pihaknya akan mengadakan gerakan solidaritas aksi kumpul poin seribu rupiah.
“Gerakan kepedulian ini kami lakukan untuk membantu pembiayaan proses hukum dari ketiga guru tersebut. Pada aksi ini juga kami libatkan seluruh sekolah baik dari SD, SMP, SMA bahkan Mahasiswa,” ungkapnya.
Selain memberikan dukungan moril dan finansial, pihak PGRI Sultra juga akan berupaya memberikan penangguhan penahanan untuk tiga guru tersebut.
Reporter: Sesra
Editor: Gery