Berstatus Awas, Tujuh Daerah di Sultra Berpotensi Kekeringan Metereologis
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi kekeringan metereologis. Peringatan dini tersebut terkait potensi kekeringan yang terjadi pada awal Oktober 2023 di wilayah Sultra yang di-update pada 30 September 2023 lalu.
Kepala Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas mengatakan, berdasarkan data terdapat beberapa wilayah di tujuh daerah berstatus potensi awas, 10 daerah berstatus siaga, dan dua daerah berstatus waspada.
“Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah normal. Curah hujan diprediksi kurang dari 20 mm/dasarian,” katanya melalui pesan singkat whatspp, Rabu (4/10/2023).
Beberapa wilayah di Sultra berpotensi terjadi kekeringan metereologis selama sepuluh hari kedepan dengan. Adapun tujuh daerah yang berpotensi awas tersebut yaitu Kota Baubau terdiri atas Kecamatan Batupoaro, Bungi, Kokalukuna, Lea-Lea, Murhum, Sorowolio, dan Wolio.
Kabupaten Bombana terdiri atas Kecamatan Kabaena, Kabaena Barat, Kabaena Tengah, Kabaena Timur, Kabaena Selatan, Kabaena Utara, dan Rarowatu Utara.
“Selanjutnya ada Kabupaten Buton di Kecamatan Pasarwajo dan Wabula. Kabupaten Buton Selatan (Busel) di Kecamatan Batauga, Kadatua, Lapandewa, Sampolawa, Siompu, dan Siompu Barat,” katanya.
Ia menambahkan, daerah lainnya yakni Kabupaten Buton Tengah (Buteng) di Kecamatan Lakudo, dan Talaga Raya. Kabupaten Muna di Kecamatan Batalaiwaru, Duruka, Kabangka, Kabawo, Katobu. Daerah lainnya yakni Kabupaten Wakatobi di Kecamatan Binongko, Kaledupa, Kaledupa Selatan, Togo Binongko, Tomia, Tomia Timur, dan Wangi-Wangi Selatan.
Atas fenomena yang terjadi tersebut, biasanya kekeringan ini diikuti dengan berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.
“Untuk itu kami mengimbau masyarakat Sultra agar memperhatikan hal-hal yang bisa berdampak pada bencana akibat kekeringan metereologis tersebut,” pungkasnya. (ads)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan