KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan desiminasi perekonomian dan forum ekonomi keuangan regional Sultra, disalah satu hotel di Kendari, Kamis (17/10/2019).
Dalam kegiatan, Kepala Perwakilan BI Sultra, Suharman Tabrani, menyampaikan bahwa pada triwulan II tahun 2019, perekonomian Sultra masih mampu tumbuh positif dengan capaian sebesar 6,3 persen.
Capain tersebut masih berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,0 persen dan menjadi pertumbuhan tertinggi kesembilan di tingkat nasional.
[artikel number=3 tag=”ekonomi,bankbi”]
“Ditengah kondisi perekonomian global yang kurang menentu saat ini, kami meyakini bahwa perekonomian Sultra pada tahun 2019 masih mampu tumbuh positif dengan berada pada kisaran 6,3 – 6,7 persen. Capaian inflasi juga diperkirakan masih akan berada pada kisaran target nasional yang sebesar 3,5% + 1%,” kata Suharman Tabrani.
Dikatakannya, meskipun demikian pertumbuhan tersebut sedikit mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2019 yang sebesar 6,4 persen.
“Berdasarkan struktur perekonomiannya, perekonomian Sultra masih belum mengalami perubahan yang signifikan,” katanya.
Sementara itu dominasi perekonomian di Sultra masih dikuasi oleh lapangan usaha primer yakni lapangan usaha pertanian dan lapangan usaha pertambangan dengan pangsa masing-masing sebesar 23,3 persen dan 21,2 persen.
Selain itu, perekonomian Sultra juga memiliki tiga lapangan usaha utama lainnya, seperti lapangan usaha perdagangan dengan pangsa sebesar 12,9 persen, lapangan usaha konstruksi dengan pangsa sebesar 12,3 persen dan lapangan usaha industri pengolahan dengan pangsa sebesar 6,4 persen.
“Dari sisi penawaran, kelima lapangan usaha tersebut memberikan andil sebesar 5,15 persen dengan lapangan usaha pertanian memberikan andil sebesar 1,42 persen, lapangan usaha pertambangan 1,38 persen, lapangan usaha perdagangan 0,99 persen, lapangan usaha industri pengolahan, 0,94 persen dan lapangan usaha konstruksi 0,42 persen,” jelasnya.
Tak hanya lima lapangan usaha pemberi andil besar dalam pertumbuhan ekonomi di Sultra, namun dari sisi permintaan kinerja ekspor. Sejak tahun 2018, selalu menjadi pemberi andil terbesar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Sultra.
“Pada triwulan II 2019, kinerja ekspor luar negeri memberikan andil sebesar 13,0 persen dan menjadi andil tertinggi sejak tahun 2011. Namun kinerja yang baik dari ekspor luar negeri tersebut tertahan oleh defisit neraca perdagangan antardaerah yang cukup dalam pada periode laporan,” imbuhnya.
Dirinya pun meyakini dengan adanya kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dalam mendorong pengembangan potensi-potensi sumber perekonomian baru di Sultra, harapanya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Sultra lebih tinggi lagi yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum.
“Kami berharap dengan kegiatan diseminasi perekonomian dan forum koordinasi ekonomi dan keuangan regional, dapat memunculkan ide-ide brilian dalam upaya mendorong perekonomian Sultra di periode mendatang,” pungkasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Dahlan