OJK Terima 4.196 Pengaduan Konsumen Per April 2023
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat pengaduan konsumen per April 2023 sebanyak 4.196 aduan. Hal ini berdasarkan perkembangan edukasi serta layanan konsumen yang disampaikan melalui keterangan Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya, pada Kamis (22/6/2023).
Data pengaduan konsumen hingga bulan April 2023 adalah terdapat 4.196 yang didominasi oleh sektor perbankan sebanyak 63 pengaduan.
“Pada layanan telepon dan SLIK sebesar 157 layanan dan data permintaan SLIK dengan akumulasi Januari-April 2023 sebanyak 3.918 debitur,” ungkapnya.
Untuk media layanan terdapat 150 melalui walk in, telepon, dan layanan surat sendiri telah terdapat 33 layanan yang masuk melalui surat yang 14 surat diantaranya adalah terkait layanan perbankan.
Selain itu jika melihat sektor perbankan di Sultra, total aset dari perbankan sebesar Rp43.984 miliar atau meningkat 6,79 persen dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya 2022.
Sedangkan untuk total kredit yang disalurkan sebesar Rp36.259 miliar yang meningkat 8,43 persen dari tahun sebelumnya 2022.
“Kami juga mencatat Dana Pihak Ketiga atau DPK yang dihimpun dari sektor perbankan sebesar Rp30.887 miliar atau meningkat 7,72 persen di posisi yang sama tahun sebelumnya (2022),” tuturnya.
Arjaya menjelaskan, adapun pada rasio Non-Performing Loan (NPL) atau kredit dengan kategori kurang lancar atau macet masih terjaga sebesar 1,88 persen. Sedangkan dari sisi Loan to Deposit Ratio (LDR) atau dalam hal ini adalah suatu perbandingan jumlah kredit dengan seluruh total dana yang diterima yakni sebesar 116,8 persen.
Sementara itu pada sektor ekonomi dapat disampaikan bahwa pemberian kredit paling besar diberikan pada sektor multiguna, perdagangan besar dan eceran.
Selanjutnya kredit kepada pemilikan rumah tinggal dengan jumlah kredit pada sektor multiguna Rp14.391 miliar, dan pada perdagangan besar sebesar Rp6.780 miilar dan kredit kepada pemilikan rumah sebesar Rp4.029 miliar.
“Untuk jumlah kredit pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini tercatat sebesar Rp12.204 miliar yang menurun 26,82 persen dibanding tahun sebelumnya,” katanya.
Sedangkan kredit restrukturisasi akibat Covid-19 saat ini cenderung mengalami penurunan dengan baki debet saat ini sebesar Rp4.361 miliar atau menurun 6,28 persen dibanding posisi April 2022. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan