KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Jika para ibu rumah tangga di Kota Kendari umumnya memilih berbelanja sayur di pasar, berbeda dengan seorang warga yang tinggal di Jalan Tinaorima yang memafaatkan pekarangan rumah sebagai lahan hidroponik. Awalnya cuma karena keseringan beli sayuran di pasar dengan harga yang kadang tidak bersahabat dan kadang tidak bebas dari kandungan pestisida.
Ingin hidup sehat dan hemat, ibu rumah tangga ini memilih sayuran hidroponik yang selain sehat juga ternyata mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah.
“Sayur selada ini sangat banyak dicari khususnya untuk rumah makan cepat saji. Cara perawatanya juga sangat mudah, hanya memperhatikan nutrisi, pencahayaan dan cuaca. Awalnya hanya untuk dikonsumsi sendiri, sekarang malah banyak permintaan dari orang tambang, khususnya warga Cina. Sayur selada ini dihargai Rp 60.000 per kg,” jelas Ibu Ismail (54) yang kini kewalahan melayani permintaan.
[artikel number=3 tag=”alternatif,kendari”]
“Dulu saya yang nyari pembeli, sekarang pembeli yang datangi saya. Tadinya hanya untuk konsumsi keluarga sendiri, ternyata malah mendatangkan keuntungan. Kendala saya hanya soal keterbatasan lahan,” tambahnya.
Ibu Ismail mengungkapkan, modal awalnya sangat murah, hanya di kisaran Rp 10 juta. Itu sudah siap pake. Bahkan bila dibuat sendiri, bisa lebih murah lagi, hanya di kisaran Rp 5 juta.
“Sangat mudah merawatnya. Tinggal siapkan nutrisi, airnya juga tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Apabila kelewatan nutrisi, daun selada akan menguning,” tambahnya.
Reporter: M4
Editor: Rani