Harga Tak Naik, Tahu, Tempe, Toge Primadona Emak-emak
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Tahu, tempe, dan toge justu jadi primadona kalangan emak-emak ketika harga komoditas pangan melonjak di pasaran.
Ibu rumah tangga di Kendari, sebagian besar memilih membeli tahu, tempe, dan toge karena harganya tetap stabil.
Sari, ibu rumah tangga di Kelurahan Mandonga lebih memilih tiga pangan tersebut untuk dikonsumsi. Selain harganya murah, kualitas gizinya tak kalah baik dari jenis sayuran yang harganya melejit.
“Lebih simpel kalau tahu, tempe, sama toge, apalagi harganya murah,” ujarnya.
[artikel number=3 tag=”pangan,sayuran”]
Pedagang keliling juga merasakan dampak stabilnya harga tahu, tempe, dan toge. Jualan pedagang keliling selalu habis diborong pembeli.
Dewi (31), pedagang sayur keliling asal Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), mengatakan disaat naiknya harga sayur mayur ada tiga kebutuhan pangan yang tidak mengalami kenaikan. Selama bulan Ramadan hingga pasca lebaran, harga ketiga pangan tersebut masih tetap normal.
“Yang tidak naik di pasaran ya tempe, tahu, dan toge. Itu masih normal kok,” katanya kepada Detiksultra.com, Jum’at (5/7/2019).
Dari banyak sayur yang dijual keliling paling jarang laku adalah jenis terong.
“Terong yang paling mahal, kami pun juga menjualnya dengan harga yang tinggi, juga porsi yang sedikit. Tak hanya itu pakis pun demikian, dulunya 2 ikat Rp 5000 tapi sekarang 1 ikat Rp 5000,” tandasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Dahlan